Sri Mulyani Soal Dampak Covid-19: Dana Asing Keluar Rp128,1 Triliun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak buruk terhadap sektor kesehatan. Namun, juga turut menekan perekonomian Indonesia. Hal ini tercermin dari tingginya aliran modal keluar asing atau capital outflow dari Indonesia akibat pandemi Covid-19.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak buruk terhadap sektor kesehatan. Namun, juga turut menekan perekonomian Indonesia.
Hal ini tercermin dari tingginya aliran modal keluar asing atau capital outflow dari Indonesia akibat pandemi Covid-19. Dia mencatat, nilai dana asing yang keluar dari Indonesia mencapai Rp 128,1 triliun pada April 2020.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
-
Siapa Mutiara Baswedan? Mutiara Annisa Baswedan lahir pada 3 Juni 1997. Kini, gadis kecil dalam foto di atas pun sudah tumbuh dewasa. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, Mutiara juga sangat dekat dengan sang ayah.
"Itu capital outflow (Rp128,1 triliun) hanya pada bulan Maret 2020," ujarnya dalam puncak Dies Natalis UNS ke-46, Rabu (11/3).
Selain itu, lanjut Sri Mulyani, pandemi Covid-19 juga memukul tingkat konsumsi masyarakat. Serta, menunda aliran dana investasi ke Indonesia akibat terhentinya mobilitas masyarakat.
"Pandemi (Covid-19) ini tantangan terbesar pada abad ini. Pandemi menimbulkan dampak dahsyat, dunia tidak siap menghadapi situasi dimana segala aktivitas tiba-tiba harus berhenti," jelasnya.
Pandemi Pangkas Harga Komoditas
Adapun terhadap perekonomian global, pandemi Covid-19 mampu memangkas harga komoditas energi dan minerba. Antara lain anjloknya harga minyak mentah dunia akibat turunnya permintaan.
"Bahkan, harga minyak mentah dunia pernah mencapai minus USD 37 dolar per barel pada April 2020. Kemudian harga saham dunia rontok seketika," beber Sri Mulyani.
Akan tetap, dia optimis dunia akan menemukan solusi untuk menghadapi pandemi Covid-19. Ini seiring terus berkembangnya ilmu pengetahuan.
"Seperti ungkapan bahasa inggris yang tadi saya sampaikan no matters how long the winters, spring is sure to follow. Seberapapun panjang dan menekan Covid-19 yang begitu dahsyat maka penyembuhan dan pemulihan pasti terjadi," pungkasnya.
(mdk/ags)