Sri Mulyani soal Kartu Sakti Jokowi: Tidak Akan Membuat Ledakan Anggaran
Saat ini, ada beberapa jenis kartu yang sudah dikeluarkan. Misal untuk pendidikan ada Kartu Indonesia Pintar (KIP), bidik misi, bea siswa Kementerian Agama hingga LPDP.
Menteri Keuangan Sri Mulyani angkat suara terkait kartu sakti yang akan dikeluarkan oleh Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia menyebutkan kartu baru tersebut bisa membuat penanganan kemiskinan di Indonesia menjadi lebih sistematis dan terintegrasi.
"Jadi beliau (Jokowi) menyampaikan bahwa untuk program penanganan kemiskinan yang selama ini menggunakan PKH dan bantuan pangan non tunai maka itu akan bisa diubah menjadi suatu kartu baru yang bisa mengcover khusus untuk kebutuhan masyarakat miskin," kata Menkeu Sri Mulyani saat ditemui di Gedung BPJS Kesehatan, Jakarta, Senin (25/2).
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang menurut Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, merupakan kekuatan Indonesia? Keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam segala bentuknya, adalah sebuah kekuatan yang harus dirangkul.
Saat ini, ada beberapa jenis kartu yang sudah dikeluarkan. Misal untuk pendidikan ada Kartu Indonesia Pintar (KIP), bidik misi, bea siswa Kementerian Agama hingga LPDP.
"Maka ini bisa dijadikan suatu program yang lebih terintegrasi dari mulai awal hingga sampai pada pendidikan tinggi. Sehingga masyarakat kita bisa tercover," ujarnya.
Hal tersebut juga dapat dilakukan di bidang kesehatan. Di mana semua program dan kartu diintegrasikan menjadi satu. "Maka ini juga bisa untuk didesain dan diintegrasikan lagi. Jadi yang disampaikan adalah merupakan suatu keberlanjutan atau perbaikan dari program - program yang selama ini sudah mulai membangun pondasi bagi Indonesia yang maju, yaitu Indonesia yang setiap masyarakatnya terlindungi kebutuhan pangan, kebutuhan dari sisi kesehatan dan kebutuhan dari sisi pendidikan," ujarnya.
Sementara dari sisi anggaran, Sri Mulyani menyebut bahwa program tersebut tidak akan menimbulkan ledakan anggaran. Bahkan bisa menjadi lebih efisien sebab selama ini anggaran yang digunakan itu terpragmentasi di berbagai macam program.
"Maka dengan insiatif ini akan bisa memberikan peluang untuk program - program ini bisa dievaluasi secara menyeluruh dan anggaran yang selama ini terpragmentasi bisa dikonsolidasikan. Jadi menurut saya ini adalah suatu langkah yang bagus dan akan lebih baik dari sisi dampaknya dari sisi anggaran mungkin tidak akan menimbulkan suatu ledakan tapi bahkan merupakan sesuatu yang jauh lebih akuntable karena dana dana yang selama ini mungkin terpragmentasi bisa menjadi jauh lebih terkonsolidasi dengan baik," tutupnya.
Sebelumnya, Calon Presiden Joko Widodo ( Jokowi) memperkenalkan kartu sakti barunya dalam Pilpres 2019. Dia berjanji akan mengeluarkan dua kartu baru untuk membantu rakyat kurang mampu.
Jokowi mengatakan, akan memperkuat program yang sudah ada. Seperti Program Keluarga Harapan yang jumlahnya akan ditambah. Saat ini penerima PKH sudah 10 juta orang.
"Akan saya perkuat dengan program kartu Sembako Murah, kartunya seperti ini, nanti akan ada kartu sembako murah seperti ini," jelas Jokowi dalam pidato politik berjudul 'Optimis Indonesia Maju' di SICC, Sentul, Jawa Barat, Minggu (24/2).
Tidak cuma itu saja, Jokowi juga punya kartu sakti baru. Dia memperkuat program Kartu Indonesia Pintar (KIP). Nantinya, KIP akan mengcover pendidikan hingga tingkat kuliah.
"Kemudian Kartu Indonesia Pintar, KIP, yang sekarang hanya sampai di SMA atau SMK, juga jadikan KIP kuliah, seperti ini, artinya Kartu Indonesia Pintar, KIP kuliah akan dapat membantu biaya pendidikan, membantu biaya pendidikan mulai dari anak usia dini, hingga kuliah dengan kartu ini," tegas Jokowi.
Jokowi juga mengenalkan satu kartu lainnya, yaitu Kartu Pra-Kerja. Kartu ini berfungsi untuk menfasilitasi pelatihan kerja bagi para pencari kerja.
Baca juga:
Cak Imin Yakin 3 'Kartu Sakti' Baru Jokowi Mampu Dulang Suara
Pidato Kebangsaan Jokowi di Konvensi Rakyat
Kartu Prakerja Jokowi Untuk Para Pencari Kerja dan Korban PHK
Pidato Politik Jokowi Kembali Singgung Soal Unicorn
Luhut Pandjaitan: Ngarang Itu Dwifungsi ABRI, Kita Enggak Bego
Jokowi akan Kembangkan Program Mekaar dan UMi Periode Mendatang