Sri Mulyani Target Pendapatan Negara Capai Rp1.916 T Hingga Akhir Tahun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menargetkan penerimaan negara di tahun 2021 mencapai 16,3 persen setara Rp1.916 triliun. Hingga Oktober 2021, pendapatan negara mencapai 18,2 persen atau Rp1.510 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menargetkan penerimaan negara di tahun 2021 mencapai 16,3 persen setara Rp1.916 triliun. Hingga Oktober 2021, pendapatan negara mencapai 18,2 persen atau Rp1.510 triliun.
"Growth dari penerimaan negara kita tumbuhnya 18,2, pajak tumbuhnya 15,3 persen, ini memang kombinasi dari banyak hal di mana yang kita berikan dukungan insentif kepada dunia usaha dan basis tahun lalu yang rendah, sekarang kemampuan kita pick up cukup tinggi," kata Sri Mulyani dalam CEO Forum, Kamis (18/11).
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Kapan sidang lanjutan PHPU Pilpres 2024 yang menghadirkan Sri Mulyani? Hari ini, Jumat, MK memanggil empat menteri Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
Selain itu, PPN dalam negeri juga mengalami pertumbuhan sebesar 13,3 persen, PPH Badan tumbuh 13,4 persen, PPN impor tumbuh 32,3 persen, bahkan Bea cukai kepabeanan tumbuhnya 9 kali lipat karena peningkatan itu disebabkan oleh meningkatnya PPN Impor.
"Makanya neraca pembayaran untuk trade account kita luar biasa dari sisi positifnya. Nah ini adalah catatan-catatan positif yang menggambarkan dukungan atau dalam hal ini kegiatan ekonomi underlying nya itu mulai berdegup sangat keras bahkan pada saat kita dihantam oleh Delta varian," ujarnya.
Menurutnya, covid-19 varian Delta memang menurunkan konsumsi rumah tangga dari 5 persen menjadi sekitar 1 persen. Namun aktivitas masyarakat tidak berhenti begitu saja, sehingga momentumnya itu masih terus terakselerasi, oleh karena itu pihaknya cukup optimis untuk kuartal keempat akan tumbuh positif.
"Dengan tren ini sampai dengan akhir tahun kita berharap permintaan dari sisi penerimaan negara itu kita akan lebih dari yang kita taruh di dalam undang-undang APBN. Kita proyeksikan akan mencapai 16,3 growth nya, terus nominalnya Rp 1.916 triliun, kita akan lihat nanti komponennya sudah kita identified," tandasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sri Mulyani: Defisit APBN Mengecil Jadi Rp873 Triliun
Jokowi Minta Kementerian Cadangkan 5 Persen Anggaran untuk Antisipasi Covid-19
Sri Mulyani Catat Pendapatan Negara Naik 18,2 Persen: APBN Mulai Pulih
Penjelasan Misbakhun Soal Kritik Dana Cadangan PEN Digunakan untuk BUMN
Kemenkeu Ajarkan Peran APBN Selamatkan Negara Saat Pandemi di 342 SD Hingga SLB
Gelontorkan Rp55,9 T, Menkeu Sebut Bukti Pemerintah Peduli Pendidikan Keagamaan