Sriwijaya Air Masih Miliki 6 Pesawat Boeing 737-500
Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air, Theodora Erika mengaku masih memiliki enam pesawat jenis Boeing 737-500 yang masih beroperasional. Seperti diketahui pesawat Sriwijaya Air yang jatuh ke perairan Kepulauan Seribu merupakan jenis Boeing 737-500.
Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air, Theodora Erika mengaku masih memiliki enam pesawat jenis Boeing 737-500 yang masih beroperasional. Seperti diketahui pesawat Sriwijaya Air yang jatuh ke perairan Kepulauan Seribu merupakan jenis Boeing 737-500.
"Masih ada enam (jenis Boeing 737-500)," kata Erika saat dihubungi merdeka.com, Minggu (10/1).
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Di mana pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini menabrak lereng gunung Kathmandu, Nepal. Sebanyak 113 orang tewas akibat tragedi ini. Dari total penumpang tersebut, 11 penumpang di antaranya berasal dari Amerika Serikat, 17 lainnya dari Jepang, 23 orang dari Nepal, dan 14 orang dari Eropa.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Dimana pesawat Garuda Indonesia 'Woyla' dibajak? Kala itu, maskapai Garuda Indonesia seri DC-9 'Woyla' melakukan penerbangan domestik dari Jakarta menuju Medan. Para pelaku pembajakan pesawat ini diduga kuat berasal dari kelompok komando Jihad yang berjumlah 5 orang.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
Dia mengatakan usai peristiwa jatuhnya pesawat tersebut, pesawat enam pesawat Boeing 737-500 itu langsung dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. "Beberapa masih check," singkat dia.
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJY 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di Kepulauan Seribu tidak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta. Situs FlightRadar24 menyebutkan bahwa pesawat itu kehilangan ketinggian 10 ribu kaki dalam 1 menit. Saat ini proses pencarian terus dilakukan di wilayah perairan Kepulauan Seribu.
Sebelumnya, Dirut Sriwijaya Air, Jefferson Irwin Jauwena memastikan pesawat tujuan Jakarta-Pontianak yang sempat hilang kontak dan jatuh dalam kondisi baik. Pasalnya pesawat tersebut sudah melakukan beberapa perjalanan.
"Kalau kondisi pesawat dalam keadaan sehat, sebelumnya pulang pergi ke pontianak dan harusnya tidak ada masalah. Semuanya lancar," katanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Sabtu (9/1).
Dia memastikan, gagal terjual Sriwijaya Air SJ182 selama 30 menit bukan karena mesin. Penundaan terjadi akibat hujan deras. "Penundaan akibat hujan deras," ujarnya.
Riwayat Jatuhnya Boeing 737-500
Mengutip berbagai sumber, pesawat Boeing 737-500 tersebut terakhir kali kecelakaan pada 17 November 2013. Pesawat milik Tatarstan Airlines itu jatuh di Kazan, Rusia. Seluruh penumpang dan awak yang mungkin 50 orang tewas.
Kecelakaan selanjutnya terjadi pada 14 September 2008. Penerbangan milik Aeroflot jatuh di Perm. Seluruh penumpang dan awak yang dapat ditemukan 88 orang tewas.
Sementara, kecelakaan pesawat Boing 737 secara umum terjadi akibat banyaknya salah navigasi. Yakni sebanyak 108 kasus dengan korban jiwa sebesar 2.802.
Mengutip cuitan @ flightradar24, pesawat Sriwijaya Air yang dikabarkan telah hilang kontak yang dikabarkan pertama kali beroperasi pada Mei 1994. Atau saat ini berusia 26 tahun.
(mdk/azz)