Stok Gabah Menumpuk, Impor Beras Ketan Tak Mendesak Dilakukan
Ketua Asosiasi Lumbung Pangan Jawa Timur Suharno juga menyampaikan bahwa impor tersebut belum mendesak karena saat ini banyak beras dan gabah di penggilingan yang masih menumpuk dan tidak bisa dijual.
Pengamat ekonomi Indef, Berly Martawardaya menilai rencana impor beras ketan bisa berdampak pada hasil produksi para petani lokal. Berly mengatakan, rencana itu seharusnya disertai oleh data produksi maupun pasokan yang akurat.
Apalagi, masa panen padi maupun beras ketan akan terjadi dalam waktu dekat yaitu pada awal tahun.
-
Kapan Hari Berang-Berang Internasional diperingati? Tidak lain adalah Hari Berang-Berang Internasional setiap 7 April. Tepat pada hari ini, menarik untuk dibahas lebih lanjut sejarah dan peran pentingnya.
-
Kapan Hari Buruh Internasional diperingati? Hari Buruh Internasional rutin diperingati setiap 1 Mei sebagai bentuk solidaritas atas perjuangan kaum buruh.
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Kapan Emping Beras biasanya disajikan? Adanya tradisi tahunan yang digelar oleh Orang Darat, Emping Beras ini menjadi sajian utamanya saat merayakan Maras Taun. Bahkan, Emping Beras hanya bisa dijumpai saat momen tradisi Maras Taun berlangsung.
-
Apa yang menjadi ciri khas Inter Milan? Identik dengan warna biru hitam, Inter merupakan klub dengan segudang prestasi.
-
Siapa Lettu Inf Agus Prayogo? Mengutip laman TNI AD, Agus Prayogo merupakan seorang perwira TNI AD berpangka Letnan Satu (Lettu) dari kecabangan infanteri.
"Kalau stok beras ketan tersedia sampai ke panen berikutnya tidak perlu impor. Apalagi sekitar tiga bulan lagi mau panen, tinggal lihat data BPS apakah sudah tahap membutuhkan atau tidak," katanya dikutip Antara, Rabu (20/11).
Ketua Asosiasi Lumbung Pangan Jawa Timur Suharno juga menyampaikan bahwa impor tersebut belum mendesak karena saat ini banyak beras dan gabah di penggilingan yang masih menumpuk dan tidak bisa dijual.
"Kalau impor jadi, ini akan menyebabkan gairah untuk bertani menjadi loyo, petani tidak akan semangat. Sedangkan impor yang lama saja masih mempengaruhi distribusi beras saat ini," ujarnya.
Untuk itu, jika impor beras ketan itu jadi dilakukan, maka pemerintah tidak mementingkan produksi hasil tanam petani lokal.
"Harusnya petani ditingkatkan lagi untuk bertanam (beras ketan) daripada impor. Konsep itu yang harus di wujudkan untuk swasembada pangan," katanya.
Bulog Rencana Impor Beras Ketan
Sebelumnya, Sekretaris Perum Bulog, Awaluddin Iqbal mengatakan salah satu alasan rencana impor beras ketan sebanyak 65.000 ton karena komoditas ini belum mampu dipenuhi oleh petani lokal.
Awaluddin menambahkan petani dalam negeri tidak banyak yang menanam beras ketan sehingga pasokan terbatas padahal permintaan cukup besar terutama dari industri makanan.
"Kalau beras biasa, kita stok sangat berlimpah, Pak Dirut (Perum Bulog) juga sudah katakan tidak akan impor beras biasa. Tetapi komoditas khusus yang lain bisa," ujarnya.
(mdk/idr)