Strategi Agar UKM Tetap Bertahan Saat Ekspor Tambang Dilarang
Pemerintah tengah menggencarkan mega proyek hilirisasi hasil tambang dalam negeri demi mendapatkan nilai tambah. Salah satunya ultimatum dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sering kali mengingatkan pemerintah akan melarang ekspor produk mentah hasil tambang.
Pemerintah tengah menggencarkan mega proyek hilirisasi hasil tambang dalam negeri demi mendapatkan nilai tambah. Salah satunya ultimatum dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sering kali mengingatkan pemerintah akan melarang ekspor produk mentah hasil tambang.
Menanggapi itu, Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Anggawira mengungkapkan dalam proyek hilirisasi, pelaku usaha kecil dan menengah yang menjadi korbannya.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Apa itu Timba Pring? Timba Pring merupakan alat angkut air tradisional khas warga Indramayu Bambu sudah dimanfaatkan manusia sebagai alat untuk bertahan hidup sejak ribuan tahun silam.Unsur pohonnya bisa digunakan secara penuh, mulai dari rebung yang bisa dimasak, batang bambu untuk bangunan sampai daunnya untuk pupuk. Bahkan, warga Indramayu di masa lampau juga memanfaatkan bambu untuk dijadikan alat angkut air bernama Timba Pring.
-
Apa tujuan utama dari hilirisasi? Hilirisasi bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi dari suatu produk dengan menghasilkan produk yang lebih bervariasi, berkualitas, dan diminati oleh pasar.
-
Kapan Tirta Gangga dibangun? Kompleks seluas satu hektare ini dibangun pada tahun 1946 oleh mendiang Raja Karangasem.
-
Kapan Patung Shigir ditemukan? Patung Shigir ditemukan pada Januari 1890 di wilayah Sverdlovsk, di pinggiran barat Siberia, Rusia.
"Memang ke depan sudah dan akan distop dan kita diminta buat bersiap dan berkolaborasi karena memang kadang untuk program hilirisasi ini yang jadi korbannya pelaku usaha kecil dan menengah," kata Anggawira di Jakarta, Selasa (21/2).
Anggawira menjelaskan program hilirisasi bagi perusahaan besar memiliki jalan keluarnya sendiri. Sebaliknya, bagi pelaku usaha kecil dan menengah harus membuat model bisnis yang tepat agar bisnisnya tetap bisa berjalan.
"Kalau yang kecil-kecil dan menengah ini harus berkolaborasi membuat suatu bisnis model yang tepat supaya tambang yang dimiliki masih bisa survive," kata dia.
Mengingat tujuan utama hilirisasi untuk menciptakan nilai tambah dari hasil produk tambang, maka dibutuhkan industrialisasi yang disokong permodalan yang cukup. Sementara, dana yang dimiliki pengusaha kecil dan menengah terbatas. Belum lagi sulitnya perbankan dalam memberikan akses pembiayaan.
"Makaya kita juga minta perbankan agresif untuk melakukan membiayai pengusaha karena tanpa dukungan perbankan relatif sulit untuk bertumbuh," katanya.
Terkait hal ini, Presiden Jokowi juga sudah menegur perbankan. Merek diminta untuk memberikan permodalan bagi pengusaha yang akan mengembangkan hilirisasi. "Sebenarnya ini juga sudah di-warning oleh pemerintah. Saya rasa kita minta perbankan untuk lebih korporatif dengan kita semua," pungkasnya.
Baca juga:
Jokowi Minta Hipmi Dukung Larangan Ekspor Barang Mentah
Sumber Daya Laut Melimpah, Tapi Hilirisasi Perikanan RI Masih Lemah
Bank Mandiri Siap Kucurkan Kredit Sektor Hilirisasi, Termasuk Smelter
Hilirisasi Sektor Pangan Ternyata Butuh Dana Rp8.246 Triliun
Kesal RI Kalah di WTO, Bahlil Usul Ekspor Nikel Harus dari Papua
Direktur MIND ID: Wujudkan World Class Company Sambut Era Hilirisasi