Swasembada pangan Jokowi-JK masih jauh panggang dari api
Pemerintahan Jokowi-JK bercita-cita mewujudkan swasembada sejumlah komoditas pangan strategis, seperti padi, jagung dan kedelai (Pajale), dapat tercapai dalam waktu tiga tahun. Dalam mencapai target ambisius tersebut, pemerintah telah meningkatkan anggaran secara signifikan.
Pemerintahan Jokowi-JK bercita-cita mewujudkan swasembada sejumlah komoditas pangan strategis, seperti padi, jagung dan kedelai (Pajale), dapat tercapai dalam waktu tiga tahun. Dalam mencapai target ambisius tersebut, pemerintah telah meningkatkan anggaran secara signifikan.
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan peningkatan anggaran kedaulatan pangan sebesar 53,2 persen, dari anggaran tahun 2014 sebesar Rp 67,3 triliun menjadi Rp 103,1 di tahun 2017 belum menunjukkan hasil yang signifikan. Indonesia masih menghadapi sejumlah permasalahan guna mewujudkan target tersebut.
"Namun, tingginya alokasi anggaran tersebut ternyata belum optimal dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Dalam konteks Pajale (padi, jagung, kedelai) misalnya, tren peningkatan anggaran pada tiga komoditas ini tidak secara merata dan optimal mengakselerasi produksi dan produktivitas," ujar Enny di Kantornya, Jakarta, Senin (10/7).
Enny mengatakan pemerintah juga masih melakukan impor beras yang cukup besar. Informasi tersebut dapat dilihat dari data PIB (Pemberitahuan Impor Barang), Ditjen Bea Cukai menunjukkan impor 2016 sebesar 1,3 juta ton, sementara Januari hingga Mei 2017 impor beras mencapai 94.000 ton.
"Impor beras masih cukup besar. Anggaran dan subsidi meningkat, tapi impor juga meningkat," katanya.
Enny menambahkan harga pangan saat Lebaran cenderung stabil, namun berada di atas harga acuan penjualan konsumen. Artinya, upaya stabilisasi harga belum mampu memulihkan daya beli masyarakat.
"Jadi ini hanya berupa stabilisasi harga pangan yang semu," jelasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan hasil pemantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) terhadap 160 pasar di Indonesia periode 9 September hingga 12 Juni 2017, menunjukan harga pasar masih lebih tinggi dibanding harga acuan.
Tercatat, harga beras medium lebih mahal 17 persen dari harga acuan. Harga gula pasir lebih mahal 10,1 persen dsri harga acuan, harga daging sapi kualitas 1 lebih mahal 47 persen dari harga acuan. Kemudian harga daging sapi kualitas 2 lebih mahal 37 persen dari harga acuan, dan minyak goreng curah lebih mahal 19 persen dari harga acuan.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Bagaimana Indonesia ingin meningkatkan indeks tanam dan produksi beras nasional? Pemerintah Indonesia telah mengambil tindakan cepat dan konkrit dalam jangka pendek untuk meningkatkan index tanam dan produksi beras nasional melalui sejumla program. Program yang dijalankan antara lain Perluasan areal tanam melalui program, Optimalisasi lahan rawa untuk penanaman padi sekali dalam setahun, sistem tanam terpadu pada lahan sawah dataran rendah (padi gogo) di areal perkebunann dan Peningkatan Indeks Tanam melalui optimalisasi lahan rawa untuk penanaman padi 2-3 kali dalam setahun.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Apa saja contoh kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
Baca juga:
Bulog soal rastra berkutu: Belum ada pengembalian besar-besaran
Pasca Ramadan, pertumbuhan industri ritel turun 40 persen
Perkuat modal, Bank QNB Indonesia terima suntikan dana Rp 2,18 T
Menteri Susi: Lulusan SMA bisa jadi menteri, ini anugerah luar biasa
Terkena bencana atau alami kerugian dapat pengurangan PBB 100 persen
Saat Sri Mulyani dipermudah pulangkan dana WNI Rp 600 T di Singapura
Bos OJK: Saya ingin BPR jadi gadis jelita yang selalu dilirik