Tak ada bank, warga desa ini masih simpan uang di celengan
"Kami tidak dapat menabung karena tidak ada bank."

Warga Desa Pulau Cempa Kecamatan Senayan, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau memerlukan bank untuk menyimpan uang.
Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Cempa, Aftar mengatakan, selama ini warga setempat masih menyimpan uang dalam celengan atau di tempat lainnya di dalam rumah.
"Kami tidak dapat menabung karena tidak ada bank. Kalau ada uang, pasti digunakan untuk apa saja, karena tidak ditabung di bank," ujarnya seperti ditulis Antara, Minggu (14/8).
Desa Cempa memiliki dua dusun, dua RW, dan empat RT. Sebanyak 182 kepala keluarga tinggal di Desa Cempa. Sehari-hari mayoritas warga Cempa bekerja sebagai nelayan.
Aftar mengatakan perekonomian di Cempa belum berkembang. Pendapatan warga selama ini dari hasil melaut. Hasil tangkapan nelayan dijual kepada "tauke". Karena itu, jika tidak ditabung, warga tidak dapat berhemat.
"Uang itu habis digunakan untuk banyak hal selain menutupi kebutuhan keluarga," ujarnya lagi.
Dia berharap bank di Dabo Singkep dapat membuka kantor cabang di Cempa. Menurutnya, kehadiran bank itu tidak hanya untuk menyimpan dan mengambil uang secara tunai, melainkan juga untuk mengirim uang kepada saudara mereka yang sekolah, kuliah dan bekerja di Tanjungpinang, Lingga, Batam, dan Karimun.
"Anak-anak Desa Cempa ada yang sekolah di Dabo Singkep, Tanjungpinang dan daerah lainnya, karena di desa ini hanya ada satu sekolah dasar satu atap dan SMP satu atap," ujarnya pula.
Baca juga:
Di pameran properti BTN, datang bawa KTP pulang bisa dapat rumah
Permudah nasabah, BTPN luncurkan aplikasi digital banking
BCA & BRI, merek paling berharga Indonesia 2016 versi BrandZ Top 50
Ini cara OJK cegah bank besar tetapkan suku bunga deposito tinggi
Iklim persaingan usaha di RI lebih buruk dibanding negara tetangga
Jadi penampung tax amnesty, Bank DBS sosialisasi ke 800 nasabah
Agus Marto: Bank Indonesia bukan warisan kolonial