Tak ada bank, warga desa ini masih simpan uang di celengan
"Kami tidak dapat menabung karena tidak ada bank."
Warga Desa Pulau Cempa Kecamatan Senayan, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau memerlukan bank untuk menyimpan uang.
Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Cempa, Aftar mengatakan, selama ini warga setempat masih menyimpan uang dalam celengan atau di tempat lainnya di dalam rumah.
-
Kapan Persebaya bertanding melawan Persita? Bermain di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, pada Jumat (23/2/2024), Tim Bajul Ijo, julukan persebaya, berhasil menahan imbang Persita dengan skor 1-1.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Kenapa Dewi Perssik merantau ke Jakarta? Ia memulai kariernya dari nol setelah mengambil keputusan untuk merantau ke Jakarta demi mewujudkan impiannya sebagai penyanyi.
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
"Kami tidak dapat menabung karena tidak ada bank. Kalau ada uang, pasti digunakan untuk apa saja, karena tidak ditabung di bank," ujarnya seperti ditulis Antara, Minggu (14/8).
Desa Cempa memiliki dua dusun, dua RW, dan empat RT. Sebanyak 182 kepala keluarga tinggal di Desa Cempa. Sehari-hari mayoritas warga Cempa bekerja sebagai nelayan.
Aftar mengatakan perekonomian di Cempa belum berkembang. Pendapatan warga selama ini dari hasil melaut. Hasil tangkapan nelayan dijual kepada "tauke". Karena itu, jika tidak ditabung, warga tidak dapat berhemat.
"Uang itu habis digunakan untuk banyak hal selain menutupi kebutuhan keluarga," ujarnya lagi.
Dia berharap bank di Dabo Singkep dapat membuka kantor cabang di Cempa. Menurutnya, kehadiran bank itu tidak hanya untuk menyimpan dan mengambil uang secara tunai, melainkan juga untuk mengirim uang kepada saudara mereka yang sekolah, kuliah dan bekerja di Tanjungpinang, Lingga, Batam, dan Karimun.
"Anak-anak Desa Cempa ada yang sekolah di Dabo Singkep, Tanjungpinang dan daerah lainnya, karena di desa ini hanya ada satu sekolah dasar satu atap dan SMP satu atap," ujarnya pula.
Baca juga:
Di pameran properti BTN, datang bawa KTP pulang bisa dapat rumah
Permudah nasabah, BTPN luncurkan aplikasi digital banking
BCA & BRI, merek paling berharga Indonesia 2016 versi BrandZ Top 50
Ini cara OJK cegah bank besar tetapkan suku bunga deposito tinggi
Iklim persaingan usaha di RI lebih buruk dibanding negara tetangga
Jadi penampung tax amnesty, Bank DBS sosialisasi ke 800 nasabah
Agus Marto: Bank Indonesia bukan warisan kolonial