Tak Boleh Ada Warteg dan Rumah Bedeng di IKN Nusantara, Menteri Basuki Beri Penjelasan Begini
Sebagai ganti dari ketiadaan warteg makanan bagi para pekerja proyek di IKN akan di masak dari dapur umum.
Selain Warteg, Menteri Basuki juga melarang adanya bangunan bedeng yang kerap dijadikan tempat berteduh kuli proyek di IKN.
Tak Boleh Ada Warteg dan Rumah Bedeng di IKN Nusantara, Menteri Basuki Beri Penjelasan Begini
Tak Boleh Ada Warteg dan Rumah Bedeng di IKN Nusantara, Menteri Basuki Beri Penjelasan Begini
- Bikin Ngiler, Ini Potret Makanan Rumah Sakit dari Berbagai Negara, Bak Dimasak Chef Hotel
- Begini Tanggapan Menteri Basuki Soal Wacana Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan
- Mencicipi Krecek Bung Lumajang yang Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Rasa Pedas Gurihnya Bikin Nagih
- Menteri Basuki Larang Warteg di IKN Nusantara, Pengusaha: Jangan Kesankan Warteg dengan Kotor dan Kumuh
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Basuki Hadimuljono tidak mengizinkan adanya usaha Warung Tegal alias warteg di sekitar proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Selain Warteg, Menteri Basuki juga melarang adanya bangunan bedeng yang kerap dijadikan tempat berteduh kuli proyek di IKN.
Sebagai ganti dari ketiadaan warteg makanan bagi para pekerja proyek di IKN akan di masak dari dapur umum. Sementara untuk tempat tinggal pekerja akan disiapkan rumah susun (rusun).
"Semua masuk ke rusun, hunian pekerja, jadi semua tertib. Sehingga nanti tidak ada bedeng-bedeng, enggak ada lagi misalnya kekumuhan warteg-warteg insyaAllah," kata Menteri Basuki dilansir Dream.co.id, Jumat (29/12).
Menteri Basuki menuturkan, alasannya melarang usaha warteg di sekitar proyek IKN karena alasan kebersihan. Sehingga, makanan yang dikonsumsi bagi para pekerja di ibu kota pengganti Jakarta tersebut terjaga kebersihannya.
"Bukan kita nggak boleh, bukan kita melarang, tidak memperhatikan, tapi semua untuk higienis masuk ke dalam hunian dengan dapur-dapur umum yang lebih baik," jelasnya.
Terkait larangan didirikannya bangunan bedeng, Menteri Basuki mengaku tak ingin kawasan di sekitar proyek IKN sebagai ibu kota menjadi kumuh. Menteri Basuki ingin mendisiplinkan pekerja proyek di IKN layaknya industri migas.
"Pemerintah menginginkan pekerja proyek di IKN tertib dan disiplin meniru cara kerja perusahaan minyak dan gas (migas),” katanya.
Dia mengatakan, pada Februari sampai Maret 2024 akan ada sebanyak 16 ribu pekerja di proyek IKN. Pemerintah sendiri sudah menyiapkan 22 tower khusus untuk para pekerja.