Tak Hanya Capaian, Jokowi Diminta Jelaskan Manfaat Pembangunan Infrastruktur
Jokowi harus mampu meyakinkan masyarakat bahwa pembangunan infrastruktur tersebut benar-benar berkualitas alias bermanfaat bagi masyarakat. Penjelasan terkait kualitas pembangun infrastruktur menurut Enny sangat penting, terutama untuk memengaruhi 15 persen pemilih yang masuk dalam kategori swing voter.
Ekonom Institute for Development of Economy and Finance (Indef), Enny Sri Hartati memprediksi bahwa dalam debat kedua nanti, Paslon petahana, atau Capres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) akan membeberkan prestasinya. Tak terkecuali dalam pembangunan infrastruktur.
"Ya tentu kalau hanya menyampaikan kuantitas itu Pak Jokowi bisa sampaikan berapa jalan tol yang sudah dibangun, berapa bendungan yang sudah dibangun, berapa embung yang sudah dibangun, berapa jalan desa yang sudah diperbaiki. Pasti semua ada datanya," kata dia di Jakarta, Rabu (13/2).
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Mengapa pembangunan Bendungan Ameroro menjadi penting bagi Jokowi? “Oleh karena itu sejak 2020 dibangun Bendungan Ameroro. Ini adalah bendungan yang ke-40 yang telah kita bangun dan selesai di akhir 2023 lalu. Dibangun dengan biaya Rp 1,57 triliun. Kita harap manfaatnya jauh lebih besar dari uang yang dipakai untuk membangun bendungan.
-
Kapan Jokowi meresmikan rekonstruksi bangunan di Sulawesi Barat? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan rekonstruksi 147 bangunan yang rusak akibat gempa di Sulawesi Barat (Sulbar) pada 2021 silam.
-
Bagaimana Pramono Anung berencana untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di Jakarta? "Itulah yang kita perbaiki, jadi kita memperbaiki dari hal kecil, yang baik-baik yang sudah dilakukan oleh para gubernur. Jadi tujuan saya adalah mempersatukan peninggalan para gubernur yang baik-baik ini," ucap dia.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Namun, yang menjadi pertanyaan apakah Jokowi mampu meyakinkan masyarakat bahwa pembangunan infrastruktur tersebut benar-benar berkualitas alias bermanfaat bagi masyarakat. Penjelasan terkait kualitas pembangun infrastruktur menurut Enny sangat penting, terutama untuk memengaruhi 15 persen pemilih yang masuk dalam kategori 'swing voters'. Sebab pertarungan kedua paslon saat ini adalah memperebutkan suara 'swing voters'.
"Dengan data-data itu mampu tidak meyakinkan. Yang harus diyakinkan bukan yang loyalisnya Pak Jokowi lho. Yang harus diyakinkan adalah 15 persen yang masih swing voter," tegasnya.
Selain itu, kata Enny, penting juga bagi Jokowi untuk memaparkan rencana pembangunan mereka selama 5 tahun jika nanti terpilih. Jadi tidak hanya memaparkan keberhasilan, tapi juga visi dan program konkret terkait persoalan-persoalan yang ada.
"Ada persoalan pangan yang sampai hari ini katakanlah kita masih impor pangan, Pak Jokowi janji tidak impor pangan lagi kan. Nah apa yang akan dilakukan selanjutnya di periode yang akan datang yang benar-benar bisa menjawab bahwa kita tidak lagi mengalami ketergantungan impor pangan pokok dan juga ketergantungan impor energi. Nah itu yang mesti dilakukan," jelas Enny.
Hal tersebut tidak hanya berlaku bagi Jokowi, melainkan juga Capres-Cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi. Keduanya pun harus punya program pembangunan konkret.
Menurut dia, saat ini, Paslon nomor urut 02, bukan saja hadir sebagai oposisi, tapi lebih dari itu, sebagai pasangan alternatif. Karena itu, program-program dan berbagai solusi alternatif dari Prabowo-Sandi tentu ditunggu masyarakat.
"Jadi dari petahana tidak hanya sekedar memaparkan keberhasilan dan dari pihak oposisi tidak hanya sekedar mengkritik, tetapi yang masyarakat butuhkan sekarang adalah apa yg akan mereka lakukan selama 5 tahun ke depan untuk menyelesaikan problem-problem yang masih tersisa di hari ini," tandasnya.
Baca juga:
Pembangunan Infrastruktur Jokowi Dikritik Tak Diimbangi Pembangunan Wilayah
Ditanya Jalan oleh Jokowi, Kadis Boven Digoel Papua Jawab Belum Mulus
OSO Tegaskan Jokowi Identik dengan Pembangunan Infrastruktur
Kubu Prabowo Beberkan Proyek Infrastruktur Jokowi yang Terancam Mangkrak
Target Rampung 2019, Pengerjaan Tol Balikpapan-Samarinda Capai 85,7 Persen