Tak melulu negatif, reklamasi Teluk Benoa juga bawa kebaikan
Pengembang diminta memberikan solusi pada masyarakat akan antisipasi dampak negatif dari proyek reklamasi.
Suara penolakan dan dukungan terhadap proyek reklamasi yang terjadi di beberapa daerah seperti Teluk Palu di Sulawesi Utara, sekitar pantai Losari di Makassar, Sulawesi Selatan, Pantai Utara Jakarta serta Teluk Benoa di Bali makin hingar bersahutan.
Pengamat Bisnis dan Ekonomi Sosial, Nyoman Cakra, menilai proyek reklamasi yang akan dilakukan tidak bisa secara parsial, akan tetapi harus dilihat secara holistik. Sebab, reklamasi terdiri dari berbagai sisi yang saling berkaitan satu sama lain.
"Memang ada dampak negatif dari reklamasi itu, tapi juga ada dampak positifnya," ujarnya dalam keterangan tulis, Jakarta, Jumat (18/3).
Menurutnya, diantara dampak positif dari reklamasi adalah dibuatnya destinasi wisata yang ikonik. "Sehingga dengan destinasi yang ikonik, tentu akan banyak menarik wisatawan untuk datang ke daerah tersebut," jelas dia.
Kedatangan wisatawan menurutnya akan berbanding lurus dengan meningkatnya tingkat hunian hotel, dan masyarakat lah yang akhirnya merasakan manfaat dari hal itu. Manfaat itu antara lain akan terbuka lapangan kerja yang baru, bertambah peluang bisnis dan investasi, selain itu pemerintah mendapat penambahan PAD.
"Dan yang terpenting masyarakat akan mengalami peningkatan income perkapita, karena berdasarkan penelitian saya, setiap wilayah yang berkembang wisatanya, masyarakatnya mengalami peningkatan income perkapita sehingga daya beli masyarakat meningkat, dengan meningkatnya daya beli masyarakat maka perekonomian pun akan melaju dan bergairah," ungkapnya.
Kendati demikian, Nyoman memberikan catatan khusus terkait dengan dampak negatif yang mungkin muncul dengan dilakukannya reklamasi, yakni persoalan lingkungan.
"Itu yang benar-benar harus dikaji, jangan sampai ada dampak negatif untuk lingkungan, nah di sini para ahli harus benar-benar melakukan kajian terhadap dampaknya, kalau memang ada dampak negatif, apa solusinya," tegas dia.
Menurut Nyoman, yang selama ini melakukan penolakan terhadap rencana reklamasi di berbagai daerah, selain para aktivis lingkungan juga kebanyakan berasal dari masyarakat terdampak, misalnya di Jakarta yang bergerak kelompok nelayan tradisional, di Bali awalnya bermula dari desa-desa adat.
"Nah, pemrakarsa reklamasi harus bisa meyakinkan masyarakat bahwa ada solusi untuk dampak negatif yang mungkin timbul, caranya dengan banyak-banyak dialog dengan masyarakat. Dengarkan aspirasi dan kekhawatiran mereka," kata dia.
Selain itu, dia juga menyoroti persoalan izin pada proyek reklamasi. Para pengembang harus benar-benar mentaati proses perizinan. Karena akan menjadi persoalan tambahan jika perizinan proyek reklamasi ternyata bermasalah seperti yang terjadi di Jakarta, kelompok nelayan tradisional menggugat Gubernur DKI Jakarta karena izin reklamasi tiga pulau, yakin pulau F, I dan K dianggap menyalahi aturan lantaran diterbitkan tanpa sepengetahuan publik.
"Dari sisi perizinan kan urusan pemerintah, nah ini harus melalui proses yang benar. Jadi berbagai macam persyaratan harus terpenuhi sebelum reklamasi dilaksanakan, ini sangat penting," imbuh Nyoman.
Menurutnya sangat wajar jika pro-kontra terjadi, namun pemerintah seharusnya tidak membiarkan persoalan ini berlarut-larut, karena dikhawatirkan konflik sosial akan meluas.
"Karena apapun yang dibuat pasti ada pro-kontra, nah dialog yang menjadi kuncinya. Semua pihak baik yang pro atau yang kontra terhadap reklamasi harus mau duduk bersama dengan kepala dingin, jangan sampai kita semua menjadi korban pihak ketiga, ini yang saya khawatirkan," tutupnya.
Baca juga:
Pariwisata Bali terancam tumpukan sampah di hutan mangrove
Kampus pariwisata berkelas internasional akan ada di Teluk Benoa
Teluk Benoa direvitalisasi, bakal ada TMII ala Bali
Masyarakat Bali yang tolak reklamasi Teluk Benoa temui Menteri Susi
Menteri Susi belum tentukan sikap terkait reklamasi Teluk Benoa
Walhi: Reklamasi Teluk Benoa merupakan kejahatan korporasi
Bandesa Adat bawa 18 surat tolak reklamasi Teluk Benoa ke Jakarta
-
Siapa yang terlibat dalam mempromosikan Sail Teluk Cenderawasih di Jakarta? Warga suku Papua sedang melakukan aksi menabuh gendang saat mengkampanyekan Sail Teluk Cenderawasih di Kawasan Thamrin, Jakarta, Minggu (8/10/2023).
-
Kapan kata-kata promosi jualan paling efektif? "Perut keroncongan di tanggal tua? Segera datang ke outlet kami!"
-
Siapa yang diamanahkan untuk mengawasi produk dan iklan rokok yang beredar? Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan, Badan POM RI diamanahkan untuk mengawasi produk dan iklan rokok yang beredar.
-
Siapa yang memulai kampanye di Surabaya? Anies memulai kampanye di Jakarta. Sedangkan, Cak Imin bakal berkampanye di Surabaya.
-
Apa yang membuat kata-kata promosi jualan menarik? Kata-kata promosi jualan yang menarik bisa membuat pelanggan berdatangan silih berganti. Tak sekedar menambah daya tarik, promosi yang unik juga membuat dagangan kita semakin dikenal.
-
Kenapa Nagita muncul di poster kampanye tersebut? Sebagai seorang yang masih ada darah Sulawesi Utara (yaitu) Manado, tentu bangga bisa mewakili daerah untuk membangun," tulisnya. "Namun untuk postingan yang mengatasnamakan saya sebagai Calon Wakil Gubernur, saya menyatakan belum pernah mencalonkan diri atau ajakan untuk mencalonkan," sambungnya.