TDL naik 1 Juli 2014, industri kecil terancam gulung tikar
Kenaikan tarif listrik membuat industri nasional tak lagi kompetitif. Harga produk lokal akan lebih tinggi dari impor.
Pemerintah telah memutuskan akan menaikkan tarif listrik industri dan tarif listrik rumah tangga mulai 1 Juli 2014. Kenaikan tarif listrik dilakukan dengan alasan, PLN berencana membangun pembangkit listrik baru untuk meningkatkan kapasitas listrik di dalam negeri.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi menyayangkan keputusan tersebut. Kebijakan kenaikan listrik memukul pelaku industri, terutama industri kecil yang terancam gulung tikar alias tutup.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Petugas Polsek Denpasar Selatan mengamankan sejumlah barang bukti di TKP. Bukti yang diamankan berupa KTP, kartu nikah, dompet warna cokelat, Kartu Indonesia Sehat, kartu vaksin covid, dan kabel catok rambut warna hitam yang dipakai melilit leher korban.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Kapan Theodore Gomgom lulus dari Akpol? Pendidikan Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2024 resmi ditutup pada Kamis (27/06/2024).
-
Kapan TANESCO mengunjungi PLN? Darmawan menjelaskan TANESCO sudah lebih dulu mengunjungi Indonesia dan Menteri Energi Tanzania, January Makamba dan Manajemen Tanesco langsung menyambangi kantor PLN pada 10 Februari 2023 silam.
-
Kapan Ayu Ting Ting dilamar? Pada bulan Februari 2024, ibu satu anak ini secara resmi dilamar oleh Lettu Muhammad Fardhana.
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
"Saya khawatir industri kecil dan mereka tutup dan tidak mampu lagi akhirnya menjadi agen barang luar negeri. Mereka justru menjual barang impor karena tak mampu produksi," ucap Sofjan ketika ditemui di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (19/6).
Namun demikian, Sofjan mengaku belum mendapat keluhan langsung dari industri kecil tersebut. Keluhan akan disampaikan setelah kenaikan 1 Juli 2014 mendatang. "Sektor yang terpukul itu tekstil, garmen. Apalagi sekarang kompetisi ketat sekali," katanya.
Menurutnya, kenaikan tarif listrik membuat industri nasional tak lagi kompetitif. Harga produk lokal akan lebih tinggi dari impor. Sebab, besarnya biaya operasional berimbas ke harga produk yang dihasilkan.
"Bagaimana mereka kompetisi dengan barang impor. Sekarang saja produk kita 30 persen diatas barang impor kita engga kompetitif. Kita belum dapatkan reaksinya apa high cost economy diturunkan. Apa yang mereka rasakan nantilah," tutupnya.
Sebelumnya, mulai 1 Juli 2014 akan ada 6 jenis pelanggan yang mengalami kenaikan tarif listrik. Pertama industri golongan I-3 non publik atau non Tbk dengan kenaikan rata rata 11,57 persen yang dilakukan setiap dua bulan mulai Juli 2014 mendatang.
Kedua golongan rumah tangga R-2 dengan daya 3.500 VA sd 5.500 VA kenaikan bertahap rata rata 5,70 persen. Ketiga, golongan P2 di atas 200 KvA secara bertahap rata rata 5,36 persen setiap dua bulan.
Keempat, golongan R-1 dengan daya 2.200 VA dengan kenaikan rata rata 10,43 persen yang dilakukan setiap dua bulan. Kelima, rumah tangga golongan R-1 dengan daya 1.300 VA dengan kenaikan rata rata 11,36 persen yang dilakukan setiap dua bulan. Terakhir, kenaikan tarif listrik penerangan jalan umum secara bertahap sebesar 10,69 persen.
"Kalau semua dari 6 opsi ini maka penghematan akan mencapai Rp 8,51 triliun. Siapapun jadi presiden kedepanya dengan menaikkan ini maka subsidi tidak lagi memberatkan. Ini kita lakukan agar tidak memberatkan pemerintah baru," ujar Menteri ESDM Jero Wacik.
Baca juga:
Mona Ratuliu berharap kenaikan TDL tidak berdampak buruk
Jero Wacik: Tarif listrik naik bentuk kesuksesan SBY
Listrik naik, Jero Wacik minta maaf ke masyarakat kelas menengah
Disetujui DPR, tarif listrik resmi naik lagi Juli mendatang
Jero Wacik desak DPR setujui kenaikan listrik