Tekanan inflasi meningkat
Ada penaikan tarif listrik dan el nino.
Penaikan tarif listrik dan el nino menjadi dua faktor yang dikhawatirkan bakal berkontribusi besar menyebabkan inflasi ke depan. Keduanya bisa mendorong penaikan harga pangan saat bulan puasa dan lebaran.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan pihaknya tengah mencermati risiko inflasi dari pola musiman perayaan hari besar keagamaan. "Risiko lainnya seperti potensi penyesuaian administered price (kenaikan tarif tenaga listrik) dan peningkatan harga pangan akibat El Nino," ujarnya di Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (12/6).
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
Namun, menurut dia inflasi Mei 2014 masih terkendali. Ini lantaran masih berlangsungnya koreksi harga beberapa bahan pangan dan stabilnya inflasi inti.
Inflai Mei 2014 tercatat 0,16 persen (month to month) atau sebesar 7,32 persen (year-on-year).
"Inflasi inti mencapai 0,23 persen (m-t-m) atau relatif stabil seperti bulan sebelumnya. Karena, didukung oleh masih menurunnya harga global di tengah depresiasi rupiah. Volatile food masih mencatat deflasi, meski dengan intensitas yang berkurang dari bulan sebelumnya," jelas dia.
Tirta menyebutkan, deflasi volatile food tersebut disebabkan oleh melimpahnya produksi cabe di sejumlah wilayah. "Serta, masih berlangsungnya panen beras di beberapa daerah," ungkapnya.
Guna mengantisipasi risiko inflasi tersebut, BI akan memperkuat langkah-langkah penguatan koordinasi pengendalian inflasi, melalui forum Tim Pengandalian Inflasi (TPI). "BI menilai, inflasi sampai dengan Mei 2014 masih sejalan dengan pencapaian sasaran inflasi 4,5 persen plus minus 1 persen pada 2014."
(mdk/yud)