Temuan Petugas Gabungan: Banyak Usaha Loundry Gunakan LPG 3 Kg
Salman meminta masyarakat untuk menggunakan LPG sesuai dengan ketentuan sehingga tidak menyulitkan masyarakat lainnya yang berhak.
Penyalahgunaan LPG 3 Kg ini diduga menjadi penyebab langkanya gas melon tersebut beberapa hari lalu.
Temuan Petugas Gabungan: Banyak Usaha Loundry Gunakan LPG 3 Kg
Marak Penyalahgunaan LPG 3 Kg
Petugas gabungan dari Pertamina, Hiswana Migas, Bagian Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat, Dinas Perdagangan, serta Satpol PP menemukan sejumlah bukti penyalahgunaan elpiji atau LPG bersubsidi di tingkat konsumen di Kota Madiun, Jawa Timur. Penyalahgunaan ini diduga membuat LPG 3 Kg langka beberapa hari lalu.
- Dirut Pertamina Patra Niaga Sidak Langsung Pangkalan LPG 3 Kg, Ini Fakta Ditemukan
- Pengoplosan LPG 3 Kg Bisa Picu Kebakaran, Pangkalan Resmi Terlibat Bakal Disanksi Keras
- Pro Kontra Pedagang soal Elpiji 3 Kg Cuma Boleh buat Warga Miskin
- Konsumsi LPG 3 Kg Meningkat di Juli 2023, Pertamina: Stok Aman, Masyarakat Tak Perlu Khawatir
"Tadi kami melakukan sidak di sejumlah agen dan konsumen bersama Dinas Perdagangan dan menemukan konsumen menggunakan gas bersubsidi tapi tidak sesuai peruntukannya," ujar Sales Branch Manager Pertamina Rayon VI Kediri, Muhammad Salman Al Farisy seusai sidak dikutip dari Antara Kota Madiun, Jumat (4/8).
Sidak menyasar sejumlah konsumen, seperti kafe, restoran, hotel, peternakan, hingga tempat-tempat usaha jasa laundry atau pencucian baju.
Hasilnya, ditemukan penggunaan elpiji bersubsidi di tempat-tempat usaha itu. Padahal sesuai ketentuan, harusnya sektor usaha riil tersebut tidak boleh menggunakan bahan bakar LPG bersubsidi
Sebaliknya, LPG 3 Kg hanya boleh digunakan untuk masyarakat miskin, petani, nelayan, serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Masih kami temukan konsumen menggunakan LPG bersubsidi tapi tidak sesuai peruntukannya. Ini tadi ada delapan jasa laundry yang menggunakan elpiji bersubsidi," kata Muhammad Salman.
Dengan dasar temuan itu, pihaknya langsung memberikan teguran serta meminta pihak pengelola untuk mengganti dengan elpiji non-subsidi 12 kilogram saat itu juga.
Salman meminta masyarakat untuk menggunakan elpiji sesuai dengan ketentuan sehingga tidak menyulitkan masyarakat lainnya yang berhak.
Sub Koordinator Perekonomian Bagian Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Kota Madiun, Rizky Dwi Akbar menambahkan, sidak dan pemantauan pemanfaatan LPG 3 Kg tersebut menindaklanjuti kondisi bahan bakar bersubsidi itu di pasaran sulit dicari dalam beberapa pekan terakhir.
"Sidak ini untuk memastikan pelaku usaha sasaran tersebut menggunakan elpiji non-subsidi sesuai aturannya," kata Rizky.
Terkait stok, pihaknya memastikan stok dan pasokan elpiji atau LPG ukuran 3 kilogram di Kota Madiun dalam kondisi aman.