Ternyata Ini Alasan Warga Jabodetabek Tetap Berwisata ke Puncak Meski Sudah Jadi Langganan Macet
Puncak dianggap sebagai alternatif tempat wisata yang murah dan terjangkau.
Kemacetan panjang yang terjadi di Puncak Bogor selama long weekend Maulid Nabi Muhammad SAW kemarin, tuai sorotan di media sosial. Banyak wisatawan yang mengeluhkan hal tersebut, pasalnya mereka terjebak kemacetan panjang yang menyebabkan waktu liburan menjadi lebih sedikit atau sebentar. Lantas, mengapa banyak orang yang tertarik untuk berlibur ke kawasan Puncak Bogor?
Menurut pernyataan dari salah satu wisatawan asal Karawang, Raihan Parikesit, banyak wisatawan yang tertarik mengunjungi kawasan Puncak Bogor karena dianggap sebagai alternatif tempat wisata yang murah dan terjangkau. Meski sebagian besar wisatawan sudah mengetahui akan adanya potensi kemacetan panjang, Raihan mengaku tetap bersikeras untuk mengunjungi tempat wisata di Puncak Bogor.
"Ya sebenarnya saya udah prediksi pasti macet, tapi nekat aja mumpung di sana murah dan libur panjang juga jadi menyempatkan waktu buat refreshing sebelum dihadang pekerjaan lagi," ujar Raihan kepada merdeka.com, Selasa (17/9).
"Saya kan kerja di PT, saya libur cuma hari sabtu dan minggu, itu pun kadang tetap masuk karena lembur. Nah, baru kali ini saya bisa libur lumayan panjang dan kebetulan saya sudah suntuk sekali dengan kerjaan, jadi saya dan teman-teman memutuskan untuk liburan," imbuh Raihan.
Sementara itu, wisatawan lain menanggapi hal yang serupa bahwa Bogor menjadi destinasi wisata yang murah bagi semua kalangan. "Tadinya diajak sama teman satu kerjaan buat healing ke Bandung, tapi jadinya ke Puncak aja karena hitungannya lebih murah daripada tempat lain," kata Aulia. Aulia juga mengaku dirinya sama sekali tidak menyesal atau kapok meskipun macet panjang, lantaran Aulia merasa puas bisa berlibur di Puncak Bogor.
Jadi, libur panjang kemarin merupakan momentum liburan yang tepat bagi para pekerja, khususnya untuk wisatawan yang mencari tempat wisata tanpa perlu merogoh kantong dalam-dalam.
Penyebab Jalur Puncak Selalu Macet
Sebagaimana diketahui, Kemacetan parah terjadi di jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat. Macet terjadi sejak Sabtu (15/9) hingga Minggu (16/9) pagi dan masih terus berlangsung.
Kasat Lantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama mengungkap penyebab kemacetan parah lantaran volume kendaraan yang menuju Puncak mengalami kenaikan signifikan. Hal itu diperparah pengendara yang tidak sabaran sehingga melambungkan kendaraannya agar bisa melintas.
"Saya bisa bilang 50:50 (volume kendaraan yang naik dan turun) karena antara yang pulang dan naik hampir sama. Jadi pelambungan itu satu titik ada yang dari atas ke bawah, di satu titik lain ada pelambungan dari bawah ke atas," ungkap Rizky saat dihubungi merdeka.com, Minggu (16/9).
"Jadi ini macet ini karena pelambungan roda dua yang sangat amat banyak, kemudian tadi subuh pelambungan oleh kendaraan roda empat," sambung Rizky.
Rizky mengatakan jumlah jumlah kendaraan yang memasuki Puncak saat libur panjang Maulid Nabi ini mencapai 150.000 kendataan. "Ini melebihi kapasitas ruas jalan yang seharusnya 70.000 kendaraan," kata Rizky.
Satu Wisatawan asal Jakarta Meninggal Dunia
Kemacetan parah di Jalur Puncak kali ini memakan korban. Satu wisatawan asal Jakarta Timur meninggal dunia.
AKP Rizky Guntama menjelaskan kejadian tersebut terjadi pada malam hari sekitar pukul 23.30 WIB Minggu (15/9).
Korban bersama dengan rombongan hendak pulang menuju Jakarta setelah berwisata di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat.
Kondisi jalan yang pada saat itu macet, korban merasa tidak enak badan hingga akhirnya dievakuasi ke masjid sekitar.
"Setelah korban berwisata ke agrowisata beliau ketika naik bus merasa pusing, mual, kemudian dievakuasi ke masjid pingsan, sesak napas," ucap Rizky.
Korban yang sempat mendapatkan pertolongan pertama nyawanya pun tidak tertolong. Dia menghembuskan napas terakhir di masjid tersebut dan langsung disalatkan.
Reporter magang:
Thalita Dewanty