Ternyata Ini Pemilik Brand Eiger, Pernah Berjualan Susu Keliling
Menariknya, nama Eiger diambil dari Gunung Eiger berketinggian 3.970 mdpl dan menjadi gunung tersulit didaki ke 3 di dunia yang terletak di Bernese Alps, Swiss.
Masyarakat Indonesia pasti tak asing lagi dengan merek terkenal yang satu ini, yaitu Eiger. Eiger dikenal sebagai brand yang menyediakan perlengkapan kegiatan luar ruangan. Mungkin juga masih ada yang belum mengetahui bahwa Eiger merupakan produk yang berasal dari Indonesia.
Dilansir dari website resmi, Eiger pertama kali didirikan pada tahun 1989 sebagai produk yang memenuhi berbagai kebutuhan perlengkapan dan peralatan bagi gaya hidup para penggiat alam terbuka.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Bagaimana Sagil bisa viral? Kisah Sagil pun viral di media sosial, terlebih saat dirinya memakai seragam SD dan berdiri berdampingan dengan rekan-rekannya. Tinggi badan Sagil pun terlihat begitu mencolok dari yang lain. Saat berdiri bersama orang dewasa, ia masih terlihat paling tinggi.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
Menariknya, nama Eiger diambil dari Gunung Eiger berketinggian 3.970 mdpl dan menjadi gunung tersulit didaki ke 3 di dunia yang terletak di Bernese Alps, Swiss.
Lantas siapa pemilik asli produk Eiger ini?
Melansir dari berbagai sumber, pemilik brand terkenal ini bernama Ronny Lukito asal Indonesia yang lahir di Bandung pada 15 Januari 1962.
Sebelum membangun bisnisnya hingga terkenal sampai saat ini, ternyata Ronny memiliki kisah kurang beruntung pada pendidikannya. Di mana dia harus menutup cita-citanya karena tak bisa melanjutkan kuliahnya dikarenakan kendala biaya. Padahal dia ingin sekali berkuliah di Institut Teknologi Nasional Bandung.
Sejak sekolah STM, Ronny telah terbiasa berjualan susu yang dibungkus dengan plastik kecil yang diikat dengan karet. Susu tersebut dijual ke rumah-rumah tetangganya dengan mengendarai sepeda motor kala itu.
Dia mengantarkan susu-susu itu sebelum berangkat sekolah. Setelah mata pelajaran sekolah telah usai dia pun melanjutkan pekerjaan sebagai montir di salah satu bengkel motor.
Pantang Menyerah
Walaupun hidup hanya pas-pasan, Ronny tak pantang menyerah. Orang tuanya memiliki toko kecil menjual tas, dari situ Ronny tersbiasa melihat proses produksi tas yang bernama Butterfly. Dia pun selalu membantu usaha orang tuanya seperti membeli bahan toko atau sekadar mengantar barang dagangan ke pelanggan mereka.
Namun, Ronny tak pernah berpikir untuk bisa menjadi seorang pengusaha, bahkan sang ayah pun tak pernah mengarahkan Ronny untuk menjadi seorang pengusaha.
Karena ketekunan dan kerajinan dalam bekerja yang dimilikinya, tak lama setelah sering membantu sang ayah membuat tas. Dia pun berpikir untuk membuat tas sendiri. Dengan modal yang hanya kurang dari Rp1 juta dan membeli dua mesin jahit, Ronny memberanikan diri mengembangkan bisnis tasnya tersebut.
Pertama kali Ronny memasukan tasnya itu ke Matahari Department Store, walau hanya mendapatkan pesanan yang tak banyak, namun dirinya tak pernah menyerah untuk mengejar kesuksesan itu.
Ditolak Matahari
Tetapi saat memasukan produknya ke Matahari, dirinya sempat ditolak awal mengajukan sebagai pemasok kala itu.
Di tahun 1984, dengan mengembangkan bisnisnya tersebut, akhirnya Ronny membeli rumah seluas 600 meter persegi untuk menambah ruang produksinya.
Selang 2 tahun kemudian, Ronny berhasil membeli tanah seluas 6.000 meter persegi untuk menambah ruang produksinya.
Dengan usaha dan kerja keras yang dilakukan Ronny, akhirnya merek Eiger dikenal di seluruh masyarakat Indonesia bahkan hingga mancanegara.