Ternyata, Pelamar Siluman Bertebaran di Pendaftaran CPNS
Ternyata, tidak hanya desa, saat ini ada juga pendaftar calon pegawai negeri sipil (CPNS) siluman. Badan Kepegawaian Negara (BKN) mendeteksi ada oknum-oknum nakal yang mengerahkan CPNS siluman alias fiktif untuk mendaftar di suatu instansi.
Ternyata, tidak hanya desa, saat ini ada juga pendaftar calon pegawai negeri sipil (CPNS) siluman. Badan Kepegawaian Negara (BKN) mendeteksi ada oknum-oknum nakal yang mengerahkan CPNS siluman alias fiktif untuk mendaftar di suatu instansi.
Apa tujuannya? BKN mencurigai ada orang yang ingin membuat formasi CPNS terlihat banyak pelamar. Alhasil, orang-orang lain menjadi ogah mendaftar karena berpikir akan banyak saingan.
-
Kenapa Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Azwar Anas juga memastikan tes CPNS tahun ini akan lebih ketat. Salah satunya, dengan memasang dua kamera Face Recognition. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi joki CPNS."Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Kapan tes CPNS kedinasan dimulai? Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi, Abd Azwar Anas mengatakan, tes CPNS kedinasan telah dilaksanakan. Ia menyebut Badan Intelejen Negara (BIN) telah memulai tes. "Dari kemarin kita baru saja kick off dengan kepala BKD terkait sekolah kedinasan sudah mulai berjalan. Kemarin Sekolah Intelijen Negara mulai tes," ujarnya kepada wartawan di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (19/7).
-
Bagaimana cara Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Mengapa pendaftaran CPNS diperpanjang? Keputusan perpanjangan waktu pendaftaran CPNS 2024 tertuang dalam Surat Kepala BKN 5419/B-KS.04.01/SD/K/2024 tentang Jadwal Seleksi Pengadaan CPNS TA 2024.Perpanjangan masa pendaftaran tidak lepas dari situs e-meterai yang tidak bisa diakses oleh para pelamar, yang berakibat kesulitan memenuhi persyaratan administrasi.
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
-
Di mana PNS itu ditikam? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
Pihak BKN menemukan hal tersebut saat memeriksa dokumen-dokumen pelamar tes CPNS 2018. Saat itu banyak peserta gagal lolos seleksi administrasi karena dokumen yang di-submit tampak asal-asalan.
"Ternyata dulu itu ada orang yang dikerahkan untuk masuk ke dalam salah satu formasi sehingga seolah-olah yang daftar itu banyak. Tujuannya biar kalau di situ sudah banyak, maka (pelamar) mencari yang lain, yang kira-kira pendaftarnya sedikit," jelas Plt. Kabiro Humas BKN Paryono kepada Liputan6.com, Jumat (15/11).
Paryono menjelaskan jika pendaftar formasi terlihat banyak, maka akan ada efek psikologis bagi pelamar lainnya, yakni berupa ragu untuk bersaing di formasi tersebut.
Padahal, pelamar di formasi itu dicurigai banyak peserta CPNS fiktif. Pelamar yang awalnya terlihat banyak pun langsung menjadi sedikit ketika proses seleksi administrasi selesai.
"Dokumen yang diunggah banyak yang tidak sesuai. Mereka sudah submit, tetapi begitu diperiksa itu banyak dokumen yang tidak sesuai begitu diverifikasi, sehingga mereka tidak lolos seleksi administrasi. Wong, dia itu hanya untuk mengacaukan saja," ujar Paryono.
Sekadar informasi, tahun lalu peserta CPNS memang bisa melihat berapa jumlah orang yang sudah melamar di suatu instansi. Untuk menghindari kejadian sama terulang, maka tahun ini jumlah pelamar ke suatu formasi sengaja tidak ditampilkan.
Sampai Jumat, Pendaftar CPNS 2019 Tembus 2,1 Juta Orang
Hari demi hari, pelamar pada pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 terus melonjak tajam. Hingga Jumat, 15 November 2019 sore, total pendaftar sudah mencapai lebih dari 2,1 juta orang.
Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyampaikan melalui Twitter resminya, @BKNgoid, hingga Jumat (15/11) pukul 15.43 WIB, status pendaftar CPNS yang telah membuat akun di portal sscasn.bkn.go.id ada sebanyak 2.141.757 orang.
Dari jumlah tersebut, 560.233 orang diantaranya sudah mengisi formulir, dan 195.259 orang telah submit formasi CPNS pilihannya.
Kumpulan angka tersebut meningkat sebanyak 400.000 lebih dibanding hari sebelumnya, yaitu Kamis (14/11/2019) pukul 15.43 WIB.
Adapun status pendaftar CPNS yang telah membuat akun di portal sscasn.bkn.go.id pada waktu tersebut menurut Badan Kepegawaian Negara (BKN), ada sebanyak 1.731.661 orang.
Dari jumlah tersebut, 382.549 orang diantaranya sudah mengisi formulir, dan 115.014 orang telah submit formasi CPNS pilihannya.
Hal ini menunjukkan, setelah sehari penuh (24 jam) dari laporan terakhir, ternyata jumlah pelamar bertambah sebanyak 410.096 orang. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah hingga akhir pendaftaran CPNS 2019.
BKN Turunkan Passing Grade CPNS 2019
Nilai ambang batas atau passing grade untuk Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) pada perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 telah resmi ditetapkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) pada Senin (11/11/2019) sore.
Secara keseluruhan, aturan passing grade untuk CPNS kali ini dibanding tahun lalu terhitung menurun. Seperti pada Tes Karakteristik Pribadi (TKP), yang turun dari 143 menjadi 126.
Penurunan juga terjadi pada Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), dari 75 menjadi 65. Hanya Tes Intelegensia Umum (TIU) yang tak berubah, yakni tetap 80.
Menanggapi hal tersebut, Badan Kepegawaian Negara (BKN) beralasan, pemangkasan itu sengaja dilakukan agar jumlah peserta yang secara nilai berada di bawah ambang batas juga dapat diminimalisir.
"(Alasannya?) Takut jeblok lagi seperti tahun lalu," ujar Kepala BKN Bima Haria Wibisana dalam pesan tertulis via WhatsApp, Selasa, 12 November 2019.
Seperti diketahui, banyak peserta tes CPNS pada tahun lalu yang berguguran akibat nilainya yang berada dibawah batas nilai minimal.
Bima juga mengatakan, ketentuan passing grade ini turut diikuti peningkatan kualitas soal tes yang telah melewati proses uji coba. "Soalnya meningkat kualitasnya dan sudah diuji coba di beberapa tempat," sambungnya.
Sebagai perbandingan, penurunan passing grade CPNS juga terjadi untuk formasi khusus. Menilik data menpan.go.id, nilai kumulatif SKD bagi Putra/Putri Lulusan Terbaik Berpredikat Cum Laude dan Diaspora di CPNS 2018 paling rendah adalah 298, turun menjadi 271 pada seleksi kali ini.
Begitu juga untuk jabatan Dokter Spesialis dan Instruktur Penerbang. Nilai kumulatif SKD bagi formasi tersebut terpangkas dari 298 menjadi 271.
Kendati terjadi penurunan passing grade, Bima melanjutkan, soal tes SKD pada perekrutan kali ini diiringi dengan adanya peningkatan kualitas. Kumpulan soal disebutnya dibuat bertahap dengan kontrol yang lebih ketat sehingga menjadi lebih berkualitas, namun dengan tingkat kesulitan yang sama.
"(Soal SKD) Sudah divalidasi di beberapa lokasi test untuk melihat akurasinya. Nilai TKP diturunkan 1 Standard Deviasi (SD), nilai TWK diturunkan 2 SD karena jumlah soal berkurang, sedangkan nilai TIU tetap dengan jumlah soal bertambah," tuturnya.
"Nilai ini sama dengan nilai PG (passing grade) tahun 2015," dia menandaskan.
Reporter: Tommy Kurnia Rony
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)