Tertekan Ekonomi Global, Gerak Rupiah Dinilai BI Masih Cukup Baik
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo, menyebutkan nilai tukar Rupiah terus menunjukkan perkembangan yang positif. Meski, dalam beberapa waktu terakhir ini, tekanan ekonomi dunia cukup tinggi. Kendati demikian dia menyebutkan bank sentral akan terus memantau kondisi dan perkembangan ekonomi global.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo, menyebutkan nilai tukar Rupiah terus menunjukkan perkembangan yang positif. Meski, dalam beberapa waktu terakhir ini, tekanan ekonomi dunia cukup tinggi.
Mengutip Bloomberg, Jumat (28/6/2019), Rupiah dibuka di angka Rp 14.139 per USD, tak berbeda jauh dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka Rp 14.140 per USD. Namun menjelang siang, Rupiah melemah ke Rp 14.144 per USD.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Bagaimana Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah tetap berjalan? Bank Indonesia pun memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan. Bahkan, Bank Indonesia sudah siap dengan skenario dalam penerapan redenominasi rupiah ini.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
Berdasarkan Kurs Referesni Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), Rupiah dipatok di angka Rp 14.141 per USD, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka Rp 14.180 per USD.
"Perkembangan Rupiah cukup baik," kata Dodi saat ditemui di Mesjid BI, Jakarta, Jumat (28/6).
Kendati demikian dia menyebutkan bank sentral akan terus memantau kondisi dan perkembangan ekonomi global yang dikhawatirkan akan mengganggu stabilitas nilai tukar.
"Perkembangan di global tentunya kita menunggu sampai akhir Juni nanti ya," ujarnya.
Dia mengungkapkan, semua pihak saat ini masih menanti skenario trade war atau perang dagang antara AS dengan China yang masih tegang dan belum menemui titik terang.
"Tentunya harapannya masih 50 : 50 masih melihat skenario trade war ini tapi tentunya juga perkembangan terakhir positifnya sudah muncul kemungkinan akan ada deal yang mengarah ke penyelesaian," tutupnya.
Sejak pagi hingga siang hari ini, Rupiah bergerak di kisaran Rp 14.132 per USD hingga Rp 14.145 per USD. Sejak pagi hingga siang hari ini, Rupiah masih menguat 1,71 persen.
Baca juga:
Rupiah Bergerak Menguat ke Level Rp14.167 per USD
Darmin Nasution Sebut Gejolak Ekonomi 2019 Tak Akan Separah Tahun Lalu, ini Sebabnya
BI Soal Uang Kripto Facebook: Alat Pembayaran Sah di Indonesia Tetap Rupiah
Rupiah Dibuka Melemah ke Level Rp14.170 per USD
Bank Indonesia Catat Rp130 T Dana Asing Masuk Sejak Awal 2019, Terbesar ke SBN
BI: Rupiah Melemah 0,18 Persen Selama Mei 2019
Nikai Tukar Rupiah Terhadap USD Menguat 56,0 Poin