Visa, OJK dan BI Ajak Wanita Pelaku UMKM Tingkatkan Literasi Keuangan
Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Riko Abdurrahman, mengaku senang bisa bekerjasama dengan OJK dan BI untuk memperluas program #lbuBerbagiBijak dengan menggandeng para perempuan pelaku UMKM.
Visa secara resmi bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) meluncurkan kampanye #lbuBerbagiBijak, sebuah program literasi keuangan yang telah memasuki tahun ketiga penyelenggaraan. Sejak diluncurkan pada 2017 lalu, program berbagi pengetahuan seputar manajemen keuangan ini telah menjangkau lebih dari 300 ribu perempuan di seluruh Indonesia.
Dalam rangka memperluas sasaran program, kampanye #IbuBerbagiBijak tahun ini akan berkolaborasi dengan sejumlah komunitas pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal tersebut diinisiasi guna meningkatkan literasi keuangan para perempuan pelaku UMKM sekaligus mendorong inklusi keuangan ke komunitas masih belum memiliki akses ke layanan perbankan.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Riko Abdurrahman, mengaku senang bisa bekerjasama dengan OJK dan BI untuk memperluas program #lbuBerbagiBijak dengan menggandeng para perempuan pelaku UMKM.
"Kami meyakini bahwa mereka adalah salah satu pihak yang dapat berperan besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja di masa mendatang," ujar dia dalam sesi peluncuran di Suasana Restaurant, Jakarta, Selasa (23/7).
Menurutnya, pertumbuhan wirausaha perempuan saat ini sangat menjanjikan dan membanggakan. "Kami ingin merayakannya dengan membekali para perempuan pelaku UMKM dengan manajemen keuangan yang lebih baik untuk memperluas bisnis mereka, dan ikut mengantarkan mereka menuju kesuksesan yang lebih lagi ke depannya," sambungnya.
Adapun workshop #IbuBerbagiBijak untuk tahun ini akan diselenggarakan di dua kota besar, yakni Bandung dan Yogyakarta. Kedua kota tersebut dipilih lantaran terkenal dengan semangat kewirausahaannya.
Sementara itu, Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Ricky Satria menyampaikan, pengembangan UMKM telah menjadi salah satu strategi utama Bank Indonesia dalam mendorong inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi secara nasional.
"Seiring pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di indonesia, kami sangat menggiatkan UMKM agar memanfaatkan teknologi digital dan segala instrumen non-tunai yang tersedia untuk mendukung bisnis mereka. Program #lbuBerbagiBijak diharapkan dapat membekali perempuan pelaku UMKM dengan pengetahuan manajemen keuangan yang mereka butuhkan," ungkap Ricky.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Jurus Pemerintah Kejar Target Indeks Inklusi Keuangan 75 Persen di 2019
OJK Wacanakan Rekening Bank Jadi Syarat Masuk SMP
Banyak Dompet Digital Tebar Promo, Perang Diskon atau Edukasi?
Dorong Inklusi Keuangan, Bank Bukopin Edukasi Laku Pandai di Sukabumi
LinkAja Incar Pasar Pembayaran di SPBU Hingga Transportasi Umum
Pentingnya Literasi Keuangan Guna Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan