Wamenkeu sebut serapan dana di sektor lingkungan hidup belum optimal
Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan masih banyak dana transfer ke daerah yang masih belum diserap secara optimal. Salah satunya di sektor lingkungan hidup dan kehutanan, seperti dana reboisasi, bantuan ke daerah, dan dana alokasi khusus (DAK) kehutanan.
Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan masih banyak dana transfer ke daerah yang masih belum diserap secara optimal. Salah satunya di sektor lingkungan hidup dan kehutanan, seperti dana reboisasi, bantuan ke daerah, dan dana alokasi khusus (DAK) kehutanan.
"Adapula DBH (dana bagi hasil) 60 persen ke daerah, 40 persen ke pusat. Di pusat ada dua, satu lewat BLU, satu lewat program. Saya diminta Bu Menteri untuk melihat lagi realisasi dan pelaksanaanya. Makanya kita ketemu di sini untuk rumuskan sama-sama," ujar Mardiasmo dalam rakernas di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis (3/8).
Dia menambahkan, penyerapan DBH dari badan layanan umum (BLU) belum optimal karena memakai skema bergulir. Bahkan, penyerapan DBH melalui program juga belum mampu mengentaskan kemiskinan.
"Ini sesuatu yang ironis, di satu sisi kita sudah utang tapi di satu sisi masyarakat butuh tapi penggunaannya belum optimal. Kami akan reformasi regulasi ini agar optimal," imbuhnya.
Untuk dana reboisasi, penyerapan yang belum optimal dikarenakan masih banyak aturan yang menyulitkan. Untuk itu, pemerintah akan terbuka untuk membuat aturan yang lebih mudah.
Dia berharap, dengan adanya Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bisa mengoptimalkan dana transfer ke daerah, khususnya di sektor lingkungan hidup.
"Makanya kami mau diskusi interaktif saat ini, akan catat masukan dari sana sini. Ini saya mau tanya per daerah, dana reboisasi mau diapakan, realisasinya seperti apa. Jangan hanya uangnya masuk rekening tapi tidak dipakai," pungkas Mardiasmo.