Wapres JK: Perbankan Harus Lakukan Inovasi Agar Tak Tergerus Fintech
"Sekarang ini tentu dibutuhkan lagi lebih canggih ilmunya karena saingannya fintech. Kalau dulu bank itu jadi kepercayaan, orang simpan (uang), kemudian bank kasih kredit. Sekarang, dari simpan ke kredit menjadi satu," kata Wapres Jusuf Kalla.
Wakil Presiden, Jusuf Kalla mendorong bank di Indonesia untuk mengembangkan inovasi terkait layanan jasa keuangan sehingga tidak tergerus oleh bisnis fintech (financial and technology).
"Sekarang ini tentu dibutuhkan lagi lebih canggih ilmunya karena saingannya fintech. Kalau dulu bank itu jadi kepercayaan, orang simpan (uang), kemudian bank kasih kredit. Sekarang, dari simpan ke kredit menjadi satu," kata Wapres Jusuf Kalla dikutip Antara, Rabu (27/2).
-
Kenapa OJK meluncurkan roadmap Fintech P2P lending? Peluncuran roadmap ini merupakan upaya OJK untuk mewujudkan industri fintech peer to peer (P2P) lending yang sehat, berintegritas, dan berorientasi pada inklusi keuangan dan pelindungan konsumen serta berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Kapan Bank Jago mulai berinovasi dan menghadirkan aplikasi keuangan? Berdiri Sebagai Bank Artos pada 1992 Akar dari bank digital yang satu ini adalah PT Bank Artos Indonesia yang berdiri pada 1992 di Bandung.
-
Bagaimana Finnet mendukung transformasi digital di Indonesia? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Bagaimana Bank Jatim mendorong UMKM binaannya agar paham teknologi digital? UMKM binaan bankjatim juga didorong untuk paham teknologi digital. Salah satu caranya dengan memfasilitasi transaksi menggunakan QRIS bankjatim. “Maka dari itu, UMKM yang kami bawa ke Bengkulu ini juga sudah memanfaatkan QRIS bankjatim dalam melakukan transaksi pembayaran dengan pembeli. Praktis dan cepat tinggal scan QR code,” ungkap Busrul.
-
Kenapa OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional. Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
Dengan perkembangan teknologi, kebutuhan masyarakat akan layanan jasa keuangan juga berubah. Masyarakat memerlukan kecepatan dalam memenuhi kebutuhan perbankan mereka. Banyaknya perusahaan rintisan atau start-up business yang muncul akhir-akhir ini harus bisa menjadi acuan bagi perbankan di Indonesia untuk mengembangkan bisnis jasa layanan keuangan mereka.
Risikonya adalah akan ada pengurangan jumlah sumber daya manusia atau tenaga pekerja karena perusahaan jasa keuangan menggunakan lebih banyak teknologi dalam mengoperasikan bisnis mereka.
"Ke depan, semua tentu berubah. Dalam bisnis perbankan itu juga kemudian akan ada kehilangan pekerjaan, ada pekerjaan baru," tambahnya.
Oleh karena itu, kecepatan berpikir menjadi solusi yang diperlukan untuk mewujudkan inovasi dalam perbankan, khususnya di bidang penyedia jasa keuangan.
"Kalau dulu dunia perbankan itu bisnis kepercayaan, sekarang mesti ditambah (menjadi) bisnis kepercayaan dan teknologi. Karena orang berpikir, kalau saya kirim uang dulu hitungannya hari, kemudian jam; sekarang detik," ujarnya.
Baca juga:
BRI Sebar Hadiah 3 Mobil dan 20 Motor Lewat BRImo, ini Syaratnya
Menko Darmin Minta Perbankan Permudah Petani dan Peternak Mengakses KUR
Nasabah BRI Lebih Mudah Bertransaksi Lewat BRImo
Wapres JK Sebut Mahasiswa Perbankan Harus Kuasai IT
Ditarget Berdiri Akhir 2019, BPR Syariah Tangsel Incar Nasabah UKM
Penuhi 7 Manajemen Mutu, BTN Kantongi Sertifikasi ISO 9001:2015