Wapres JK siap balas perang dagang Donald Trump
"Kalau dia menghalangi (crude palm oil) kita masuk ke Amerika, maka tentu kita juga mengurangi impor kedelai dan impor terigu dari Amerika Serikat. Harus begitu. Kita mengimpor kedelai, jagung, boeing, gandum. Pesawat saja ada berapa yang kita beli dari sana," kata Wapres JK.
Wakil Presiden, Jusuf Kalla di Jakarta mengaku siap membalas apabila Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerapkan kebijakan perang dagang dengan Indonesia.
"Kalau dia menghalangi (crude palm oil) kita masuk ke Amerika, maka tentu kita juga mengurangi impor kedelai dan impor terigu dari Amerika Serikat. Harus begitu. Kita mengimpor kedelai, jagung, boeing, gandum. Pesawat saja ada berapa yang kita beli dari sana," kata Wapres JK seperti dikutip dari Antara, Kamis (8/3).
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai harga alutsista bekas yang dibeli pemerintah? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
Wapres JK menegaskan bahwa kebijakan perang dagang yang mulai diterapkan Presiden Trump akan mendapat tentangan dari negara-negara asing.
Presiden Trump memantik perang dagang dengan negara-negara asing dengan mulai menerapkan tarif 25 persen untuk produk impor baja dan 10 persen untuk produk alumunium.
Hal itu dilakukan Trump dengan alasan untuk melindungi produk-produk dalam negeri Amerika Serikat.
"Ini akan menjadi masalah nanti apabila perang dagang yang dibuat oleh Trump menjadi-jadi. Bisa banyak negara lain untuk membalasnya di bidang pertanian, misalnya," ujar Wapres.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan potensi terjadinya perang dagang apabila pemerintah AS jadi menerapkan tarif pada impor baja dan alumunium.
"Sejarah dunia menunjukkan kalau terjadi perang dagang pasti dampaknya buruk terhadap ekonomi dunia," kata Sri Mulyani.
Dia mengatakan seluruh dunia sedang menantikan kepastian dari rencana yang juga berpotensi membuat negara-negara yang selama ini mempunyai hubungan dagang saling membalas dari sisi tarif.
"Kami lihat saja dulu, dinamika mengenai kebijakan itu sedang diperdebatkan antara Presiden Trump dengan kongres dan senat," ucapnya.
Baca juga:
Di tahun ini, sampah plastik di laut Indonesia akan lebih banyak dari jumlah ikan
Jurus rahasia Mentan Amran penuhi kebutuhan pangan nasional
Wapres JK instruksikan Mentan Amran perbaiki data produksi pangan
Sebanyak 102 kepala daerah kerja sama dengan 68 badan usaha, investasi tembus Rp 47 T
Bos Bappenas: Lompatan turis masuk Indonesia tidak setinggi Jepang