XL Axiata Berniat Kembali Jual Tower
XL Axiata berencana kembali menjual tower yang dimiliki perusahaan. Meski demikian sejauh ini masih belum ada pengumuman secara resmi ke pasar karena masih dalam tahap persiapan. Rencana penjualan tower ini bergulir karena tower-tower tersebut tidak lagi strategis.
XL Axiata berencana kembali menjual tower yang dimiliki perusahaan. Meski demikian sejauh ini masih belum ada pengumuman secara resmi ke pasar karena masih dalam tahap persiapan.
Direktur Keuangan XL Axiata, Mohamed Adlan Bin Ahmad Tajuddin, mengatakan saat ini pihaknya masih memiliki 4.500 tower. Sebelumnya XL Axiata telah menjual sekitar 6.000 tower. Tower-tower tersebut dijual dalam kurun waktu 2014-2016.
-
Apa yang dibangun XL Axiata di Sulawesi? XL Axiata meresmikan beroperasinya jaringan backbone fiber optic jalur Gorontalo – Palu untuk melayani lonjakan trafik layanan seluler di seluruh Sulawesi dan mendukung layanan internet rumah.
-
Bagaimana XL Axiata membangun jaringan backbone Gorontalo-Palu? Dalam pembangunan jaringan tulang punggung ini, XL Axiata bekerja sama dengan PT Alita Praya Mitra.
-
Mengapa XL Axiata memperluas jaringan XL SATU Fiber di Morowali? Potensi pasar untuk layanan konvergensi di Sulawesi sangat besar karena digitalisasi di semua bidang juga telah menjangkau hingga ke pelosok daerah, termasuk Morowali. Sampai saat ini penetrasi XL Satu telah mencapai sekitar 30%,” ujar dia.
-
Dimana jaringan backbone XL Axiata berada? Jaringan backbone Gorontalo – Palu yang menghubungkan dua provinsi di Sulawesi ini mulai dibangun pada tahun 2023.
-
Apa yang XL Axiata terus perluas di Sulawesi? PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus memperluas jaringan Fix Mobile Convergence (FMC) di Sulawesi.
-
Bagaimana XL Axiata mempersiapkan diri untuk memperluas layanan konvergensi? Dalam kerja sama ini, XL Axiata telah menyiapkan perencanaan (planning) dan desain target pasar yang bisa melayani kebutuhan layanan konvergensi (convergence). Sementara itu, Link Net akan melakukan desain jaringan dan kapasitas yang dapat memenuhi kebutuhan target pasar XL Axiata.
"Kami sedang merencanakan menjual tower ini, tapi kami masih dalam tahap persiapan. Kapan? Kalau bisa secepatnya tapi belum bisa dipastikan waktunya, pada waktu yang tepat nantinya," kata dia, di Jakarta, Kamis (5/9).
Dia menjelaskan, rencana penjualan tower ini bergulir karena tower-tower tersebut tidak lagi strategis. Sebab, ketergantungan terhadap tower-tower tersebut makin berkurang, seiring peningkatan jaringan yang dilakukan perusahaan.
"Satu site ini dia link ke banyak site. Satu site menopang sekitar 10-20 site. Tapi ketika bergerak ke distributed core architecture, jadi site-site ketergantungannya sudah berkurang. Dari 10-20 site mungkin satu bergantung 2-3 site saja," jelas Adlan.
Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, sebelumnya perusahaan memang tidak berniat menjual sisa tower tersebut karena dinilai masih strategis. Namun seiring ekspansi jaringan yang dilakukan, perusahaan tidak lagi bergantung pada tower ini sehingga bisa dijual.
"Persiapan bukan cuma di XL Axiata, tetapi juga melihat kondisi pasar. Yang menjajaki menjual tower kan bukan hanya kami, jadi kami tidak bisa memberikan jawaban pasti. Harus melihat dari sisi buyer juga," tandas Dian.
Baca juga:
Hadapi Persaingan, XL Axiata Gencar Bangun Jaringan ke Luar Jawa
Persiapan XL Axiata Sambut Era Teknologi 5G
XL Axiata Siap Perkuat Jaringan Komunikasi di Ibu Kota Baru
Pasca Listrik Menyala, Layanan XL di Papua Berangsur Normal
XL Axiata Bakal Uji Coba 5G di Kaltim
Nelayan Banyuwangi Pakai Aplikasi untuk Cari Ikan
Begini Cara Kerja Aplikasi Laut Nusantara