Bawa Resep, Eddy Menangis Didiskualifikasi dari Master Chef Indonesia

Merdeka.com - Kompetisi Master Chef Indonesia semakin menarik untuk tonton. Setiap peserta berlomba-lomba untuk menyanyikan masakan yang spesial agar bertahan dikompetisi masak tersebut dan menjadi juara.

Namun kejadian kurang menyenangkan terjadi di galeri Master Chef Indonesia. Di mana Eddy Siswanto ketahuan curang karena membawa contekan dan langsung didiskualifikasi.

Tidak Menyukai Masakan Manis

Tayangan Master Chef pada Sabut, 11 Januari lalu terjadi kecurangan yang dilakukan Eddy. Berawal saat Eddy menjalankan tantangan untuk membuat dessert.

Namun saat itu Eddy mengakui tidak terlalu bisa memasak dessert atau makanan manis.

"Saya memang tidak menyukai masakan manis dan tidak yakin bisa membuat dessert dengan baik," kata Eddy.

Ketahuan Membawa Contekan

Kesalahan fatal pun dilakukan oleh Eddy. Ia ketahuan membuat contekan oleh salah satu juri yakni Chef Arnold Poernomo. Saat itu Chef Arnold mendatangi Eddy dan menanyakan apa yang akan dimasak Eddy.

Kemudian Eddy ketahuan memasukan sesuatu dari kontongnya. Eddy mengaku bahwa ia membawa catatan.

"Catatan," kata Eddy.

"Catatan apa?," tanya Chef Arnold.

"Tetap aja enggak pakai kok chef," Eddy kembali menjawab.

Didiskualifikasi

Chef Arnold langsung mengambil contekan Eddy, ia pun langsung mendiskualifikasi Eddy dari program Master Chef.

"Eddy cheating, dia bawa resep," ungkap Chef Arnold yang berdiri di sebelah Eddy.

"Bawa resep ke sini enggak boleh. You're disqualified," tegas Chef Arnold.

Kecewa

Chef Arnold merasa kecewa dan marah. Kemudian ia meminta semua peserta untuk berhenti memasak.

Arnold merasa sangat kecewa, ia berharap semua peserta untuk mampu menunjukkan kemampuan memasak jangan sampai mempermalukan diri sendiri.

"Berkompetisi lah secara bersih dan adil, skill to skill. Dan dia (Eddy) akan pulang. Jangan mempermalukan diri sendiri," tegas Eddy.

Hati Saya Hancur

Eddy langsung meninggalkan galeri Master Chef. Dengan menahan air mata, ia pun mengungkapkan perasaannya yang begitu hancur.

"Saat meninggalkan galeri saya merasa begitu hancur. Harapan saya sudah tidak ada lagi enggak tau mau ngapain lagi," kata Eddy menahan tangis.