Fakta-fakta Yati Pesek Viral Direndahkan oleh Gus Miftah, Artis Senior yang Masih Tetap Karya di Usia 72 Tahun
Berikut adalah beberapa informasi menarik mengenai Yati Pesek yang patut untuk diketahui!
Perjalanan Karier
Yati Pesek, yang dikenal dengan nama asli Suyati, lahir pada tanggal 8 Agustus 1952 di Yogyakarta. Ia tumbuh dalam lingkungan keluarga yang berkecimpung di dunia seni, di mana ayahnya berprofesi sebagai pengrawit dan ibunya seorang penari.
Sejak usia dini, Yati sudah aktif dalam seni pertunjukan. Ia sering tampil menari sebelum pertunjukan wayang orang, sehingga sering kali ia bolos sekolah. Akibatnya, pendidikan formalnya hanya sampai tingkat Sekolah Dasar.
Yati memulai karier seninya pada tahun 1964 dengan bergabung dalam Wayang Orang Jati Mulya. Sejak saat itu, ia terlibat aktif dalam berbagai kelompok seni, seperti Ketoprak Mudha Rahayu dan Sandiwara Jenaka KR yang ditayangkan di TVRI Yogyakarta.
Seiring berjalannya waktu, namanya semakin dikenal luas, terutama setelah tampil dalam Trio Jenaka KR. Selain itu, penampilannya dalam film Serangan Fajar pada tahun 1982 juga turut meningkatkan popularitasnya di dunia hiburan.
Banyak Bakat
Yati merupakan seorang seniman yang memiliki kemampuan di berbagai bidang, seperti pelawak, pemeran film, dan pemain ketoprak. Dia telah berkolaborasi dengan sejumlah seniman terkenal dan turut serta dalam pertunjukan wayang kulit sebagai bintang tamu yang memberikan hiburan.
Dalam perjalanan kariernya, Yati menunjukkan bakatnya yang luar biasa dalam berbagai genre seni. Ia tidak hanya dikenal sebagai pelawak, tetapi juga sebagai pemeran film dan pemain ketoprak, yang membuatnya menjadi sosok serba bisa dalam dunia seni. Selain itu, keterlibatannya dalam pertunjukan wayang kulit sebagai bintang tamu semakin menambah warna dalam karier seninya.
Aktif Lestarikan Budaya Indonesia
Selain berkarier di industri hiburan, Yati juga berperan aktif dalam upaya pelestarian budaya Jawa. Ia berusaha mendorong generasi muda untuk mencintai serta menjaga warisan budaya mereka agar tetap terjaga dan tidak kehilangan jati diri. Dengan langkah ini, Yati berharap dapat menginspirasi anak-anak muda untuk lebih mengenal dan menghargai budaya yang telah ada sejak lama.
Yati percaya bahwa pemahaman terhadap budaya asli sangat penting bagi identitas bangsa. "Generasi muda harus menyadari pentingnya budaya mereka," ujarnya. Dengan cara ini, ia berharap generasi penerus dapat melestarikan dan meneruskan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam budaya Jawa, sehingga tidak hanya menjadi kenangan, tetapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.
Kelompok Seni
Yati Pesek telah menginisiasi beberapa kelompok seni, di antaranya Padhepokan Seni Endah Suryatiningrum dan Ketoprak Kartini Mataram, yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan dalam bidang seni pertunjukan. Pada tahun 2003, ia meluncurkan pertunjukan Limbuk Cangik, yang berhasil ditayangkan di Indosiar hingga mencapai 67 episode.
Di masa tuanya, Yati masih menunjukkan semangat dengan berpartisipasi dalam berbagai acara, termasuk festival budaya. Ia berhasil memerankan sosok ibu kos dalam film berjudul SENI MEMAHAMI KEKASIH, yang dirilis pada bulan September 2024 lalu.