Kimberly Ryder Ungkap Tanda Narsistik pada Mantan Suami, Edward Akbar Alami Gangguan Kepribadian
Kimberly Ryder menyampaikan informasi tersebut kepada Melaney Ricardo melalui kanal YouTube miliknya.
Kimberly Ryder baru-baru ini berbagi tentang pengalaman pernikahannya dengan mantan suaminya, Edward Akbar. Ia mengungkapkan bahwa mantannya tersebut menunjukkan ciri-ciri gangguan kepribadian narsistik (Narcissistic Personality Disorder atau NPD).
Dalam sebuah wawancara bersama Melaney Ricardo di kanal YouTube-nya, Kimberly menyampaikan pengakuannya.
"Aku dulu nggak menyadarinya. Tapi banyak orang yang membuka mataku atau berkomentar, kalau dia itu NPD," ucap Kimberly, seperti yang dikutip pada Minggu (22/12/2024).
Selama lima tahun menjalani kehidupan berumah tangga, Kimberly mengaku bahwa ia tidak mengenal istilah NPD meskipun istilah tersebut kini semakin sering dibahas. Ia juga menceritakan bahwa Edward seringkali menunjukkan perilaku manipulatif dan selalu ingin menjadi pusat perhatian dalam hubungan mereka.
"Dia sering bersikap manipulatif, nggak mau kami lebih unggul dari dia, dan hanya mau enaknya saja," tambahnya. Meskipun demikian, Kimberly tetap bersyukur atas kehadiran Edward dalam hidupnya.
"Sampai sekarang pun aku percaya dia memang hadir di waktu yang tepat saat itu," tuturnya.
NPD Merupakan Gangguan Mental
NPD merupakan gangguan mental yang ditandai oleh sifat grandiositas, kebutuhan yang berlebihan akan pujian, serta kurangnya rasa empati terhadap orang lain. Individu yang mengalami NPD cenderung merasa superior dan mengharapkan perlakuan istimewa dari orang-orang di sekitarnya.
Menurut informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, mereka yang menderita NPD sering kali menunjukkan perilaku manipulatif dan sangat mendambakan perhatian dari orang lain.
Sayangnya, banyak dari mereka yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi ini, sehingga hal ini menyulitkan mereka untuk mempertahankan hubungan yang baik dengan orang lain.
Resmi Bercerai
Kimberly Ryder dan Edward Akbar telah resmi bercerai pada tanggal 29 November 2024. Kini, hak asuh kedua anak mereka sepenuhnya diberikan kepada Kimberly. Perceraian yang terjadi di antara mereka tidak terlepas dari adanya konflik yang cukup serius. Edward pernah menuduh Kimberly melakukan kekerasan terhadap anak, sementara Kimberly melaporkan Edward karena dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Meskipun perpisahan ini diwarnai berbagai kontroversi, Kimberly tetap berusaha melanjutkan hidupnya dengan fokus utama pada anak-anaknya.
Dalam situasi yang sulit ini, Kimberly menunjukkan keteguhan dan keberanian. Ia bertekad untuk memberikan yang terbaik bagi kedua buah hatinya, meskipun harus menghadapi berbagai tantangan.
"Saya akan selalu berjuang untuk kebahagiaan anak-anak saya," ungkap Kimberly.
Keputusan untuk bercerai adalah langkah berat, tetapi ia percaya bahwa ini adalah yang terbaik bagi keluarganya. Dengan dukungan dari orang-orang terdekat, ia berusaha untuk bangkit dan menjalani hidup baru yang lebih baik.