Perjalanan Hidup Peggy Melati Sukma: Dari Pembalap, Sekolah Bir, Sampai Hijrah

Merdeka.com - Perjalanan panjang penuh liku dalam kehidupan Peggy Melati Sukma diceritakannya. Sebelum memutuskan untuk hijrah, Peggy pernah menjadi seorang pembalap, bungee jumper, hingga sekolah meracik bir di luar negeri.
Melalui saluran YouTube Cinta Quran TV dengan tajuk 'Peggy Melati Sukma: Mulai Dari pembalap, Bungee Jumping, Sekolah Bir, Hingga Hijrah', artis yang dulunya dikenal dengan jargon 'Pusing' dengan suara melengking itu menceritakan kisah hidupnya.
Jadi Pembalap
Pada video yang tayang 18 Desember 2019 lalu, Peggy mengaku bahwa dulu ia pernah menjadi seorang pembalap mobil. Bukan main-main, Peggy bahkan pernah mendapatkan beberapa piala dari profesinya sebagai pembalap.
"Saya dulu pembalap, punya beberapa piala," kata Peggy yang kini tampil dengan menggunakan cadar itu.
Bungee Jumper
Bukan hanya menjadi seorang pembalap, Peggy yang senang mencoba beragam hal itu juga pernah menjadi seorang bungee jumper.
"Saya juga seorang jumper. Dulu saya bungee jumper, punya penghargaan loncat tertinggi di Indonesia 76 meter kalau gak salah," paparnya.
Berprestasi di Dunia Pendidikan
Bukan hanya menorehkan banyak prestasi di berbagai bidang seperti balap dan bungee jumping, pemilik nama lengkap Raden Peggy Melati Purnama Dewi Sukma ini juga berprestasi di dunia pendidikan.
"Pada pendidikan formal, saya cumlaude," terangnya.
Sekolah Bir
Satu hal yang cukup berat untuk diceritakan dari sederet perjalanan hidup yang pernah dilewatinya, Peggy rupanya pernah mengenyam pendidikan untuk pengolahan bir di Manchester, Inggris.
"Non formalnya, saya memang sekolah di Manchester untuk pengolahan bir dan waktu itu dari murid-murid yang pernah belajar di sana sekitar 26 negara, saya salah satu lulusan terbaik," papar Peggy.
Beragam Perjalanan Hidup
Sebelum akhirnya memutuskan untuk berhijrah, Peggy mengaku bahwa beragam perjalanan hidup pernah ia lewati.
"Saya mengalami macam-macam perjalanan hidup ini," kata dia.
Hijrah
Sampai pada tahun 2010 hingga 2012, Peggy mengalami beragam pertanda yang ia sebut sebagai panggilan dari ALlah SWT dan akhirnya membuat ia mantap untuk berhijrah.
"Hijrah itu kan keharusan. Datang masanya 2010 sampai 2012 pertengahan, panggilan dari Allah yang beruntut gak ada berhentinya. Macam-macam peristiwa dan dari berbagai penjuru. Saya mengalami macam-macam dalam proses hijrah tersebut, ibaratnya sampai hancur-hancuran," jelas Peggy.
Mantap Bercadar
Memutuskan untuk berhijrah, secara perlahan Peggy mengubah penampilannya. Ia yang kemudian memutuskan untuk berhijab, akhirnya kini pun mantap untuk menggunakan cadar.
(mdk/end)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya