Raffi Ahmad Sampai Terharu Dengar Langsung Cerita Perjuangan Hidup Merry dari Ibunya

Merdeka.com - Muhammad Sadili atau Merry, asisten Raffi Ahmad dikunjungi oleh ibunya yang datang dari kampung halamannya di Madura. Selama berada di Jakarta, Ibu Merry pun tinggal di kontrakannya.
Mengetahui hal tersebut, Raffi Ahmad pun berkesempatan untuk bertemu dengan ibunda Merry di rumah kontrakan sang asisten. Sebab selama 13 tahun Merry bekerja dengannya, Raffi belum pernah sekali pun bertemu dengan ibunda Merry.
Sehabis syuting, Raffi pun langsung meluncur ke rumah kontrakan Merry bersama sang istri, Nagita Slavina.
"Oke guys kita mau ke rumahnya Muhammad Sadili alias Merry karena Merry ada orang tuanya. Ibunya Merry lagi ada di Jakarta. Kita bawain makanan. Kita makan bareng disana," kata Raffi Ahmad seperti dikutip dari kanal youtube miliknya.
"Ini juga aku pertama kali aku ketemu mamanya Merry," ucap Nagita Slavina.
Tak berapa lama, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina tiba di rumah kontrakan Merry. Terlihat ada Merry bersama Ibu dan seorang saudaranya.

Setelah saling bersalaman dan memperkenalkan diri, Raffi dan Nagita pun berbincang dengan Ibunda Merry.
"Ibu apa kabar," kata Nagita dan Raffi membuka percakapan kepada Ibunda Merry.
"Alhamdulillah," jawab ibunda Merry.
"Nama asli ibu siapa," tanya Raffi.
"Ibu Umyah," jawab Ibunda Merry.
"Kerjanya ngapain," tanya Raffi lagi.
"Kerja tani (di kampung)," Ibunda Merry.
"Sadili boleh ga dengerin ceritan masa kecilnya Sadili dari ibu," tanya Raffi kepada Merry yang diiyakan oleh sang ibunya.

Ibunda Merry pun menceritakan masa kecil Merry. Menurutnya, Merry dari kecil merupakan anak yang baik. Sejak kecil dia harus tinggal bersama ibunya karena sang ayah meninggalkannya. Dia bersekolah di madrasah yang kemudian berlanjut ke pesantren.
Lantaran tergolong keluarga tak mampu, Merry pun kesulitan untuk membayar SPP sekolahnya. Namun lantaran tercatat sebagai siswa kurang mampu Merry pun dapat tetap bersekolah tanpa membayar SPP.
Ada banyak kejadian lucu yang diceritakan ibunda Merry tentang anaknya itu. Salah satunya yakni saat Merry lebih senang diberi uang pecahan Rp500. Padahal saat itu ibunya memberikan Rp1000.
"Waktu zaman kecil aku engga ngerti duit. Jadi kalau engga ada pecahan Rp1000, aku kan maunya Rp500. Kalau ibu ga ada pecahan Rp500 aku engga mau tetep keukeuh minta Rp500. Kalau dikasih Rp1000 aku engga senang tapi kalau dikasih Rp500 aku senang," ucap Merry yang menerjemahkan ucapan ibu yang berbicara dalam bahasa Madura.
Hingga kemudian Merry memutuskan untuk merantau ke Jakarta. Meski mengaku sedih, Ibunda Merry harus rela melepas sang anak merantau ke Jakarta. Menurutnya, dia sangat bangga kepada Merry karena telah membantu perekonomian keluarga. Meski kerja di Jakarta, Merry tak pernah lupa mengirimkan uang untuk ibunda yang berada di kampung.
Mendengar cerita Merry dari ibundanya langsung, Raffi mengaku sedih sekaligus terharu.
"Dengerin cerita Merry sama ibunya sedih juga. Karena single parents meskipun ayahnya ada tapi ga tahu dimana. Merry memberikan banyak inspirasi di luar sana bahwa Merry bisa menaikan derajat keluarga. Itu pahala juga," ungkap Raffi Ahmaddi hadapan Merry dan ibunya.
(mdk/end)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya