Sempat Tuai Kontroversi, Ini Jadwal Rilis Film Pabrik Gula yang Bakal Tayang di Musim Libur Lebaran
Film horor Pabrik Gula, disutradarai Awi Suryadi, siap tayang di bioskop Indonesia habis lebaran.

Film horor Pabrik Gula direncanakan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 31 Maret 2025. Disutradarai oleh Awi Suryadi dan ditulis oleh Lele Laila, film ini diangkat dari kisah viral yang ditulis oleh SimpleMan.
Film ini durasi 2 jam 13 menit danmenjanjikan pengalaman sinematik yang maksimal karena akan tayang di studio IMAX. Pabrik Gula menampilkan deretan aktor dan aktris berbakat Indonesia yang masing-masing memerankan karakter unik.
Beberapa nama yang muncul dalam daftar pemain, meskipun terdapat sedikit perbedaan antar sumber, antara lain adalah Arbani Yasiz yang memerankan karakter Fadhil, dan Ersya Aurelia sebagai Endah. Selain itu, Erika Carlina juga hadir sebagai Naning, menambah daya tarik film ini.
Dalam film Pabrik Gula, Bukie B. Mansyur berperan sebagai Hendra, sedangkan Wavi Zihan memerankan karakter Wati. Beberapa karakter lain yang juga muncul adalah Azela Putri atau Azalea Putri sebagai Rani, dan Yono Bakrie sebagai Rano. Selain itu, Sadana Agung berperan sebagai Karno, dan Moch. Arif Alfiansyah sebagai Dwi.
Sempat Muncul Kontroversi

Film Pabrik Gula tidak lepas dari kontroversi. Poster teaser film ini dianggap terlalu sensual oleh sebagian kalangan, yang memicu perdebatan di media sosial.
Meskipun begitu, hal ini justru menambah rasa penasaran masyarakat terhadap film yang dijadwalkan tayang ini. Vonny Anggraini juga terlibat dalam film ini, memerankan karakter Marni, yang menjadi salah satu karakter penting dalam alur cerita.
Seiring dengan menjelang tanggal tayang, banyak penonton yang menantikan penampilan Dewi Pakis sebagai Mbah Zinah dan Budi Ros sebagai Mbah Samin. Karakter-karakter ini diyakini akan memberikan nuansa horor yang kental dan menambah kedalaman cerita. Gilang Devialdy juga tampil sebagai Eko, sementara Hayati Aziz berperan sebagai Nyi Wilengi.
Pengalaman Sinematik di Bioskop

Dari segi teknis, film ini menawarkan pengalaman menonton yang luar biasa, terutama dengan pemutaran di studio IMAX yang menjanjikan visual dan audio terbaik. Penonton dapat merasakan ketegangan dan atmosfer horor yang diciptakan oleh sutradara Awi Suryadi dengan lebih mendalam. Pratito Wibowo juga tampil dalam film ini sebagai Dalbo, menambah keragaman karakter yang ada.
Film Pabrik Gula menjadi salah satu film yang dinantikan menjelang Lebaran 2025. Dengan kombinasi cerita yang menarik dan jajaran pemain yang berbakat, film ini diharapkan dapat menarik perhatian penonton di seluruh Indonesia. Benidictus Siregar juga terlibat dalam film ini sebagai Franky, menambah bintang yang bersinar dalam proyek ini.
Dengan semua elemen yang ada, Pabrik Gula menjanjikan sebuah pengalaman menonton yang tidak hanya menghibur tetapi juga mengundang rasa penasaran. Masyarakat kini menunggu dengan antusias untuk menyaksikan film ini di layar lebar.
Sinopsis

Film PABRIK GULA mengisahkan tentang buruh musiman yang bekerja di sebuah pabrik tua untuk mempercepat proses penggilingan tebu. Para buruh yang terlibat antara lain Endah, Fadhil, Dwi, Hendra, Wati, Ningsih, dan Franky.
Awalnya, pekerjaan mereka berjalan lancar tanpa kendala. Namun, semuanya berubah ketika Endah mengalami kejadian aneh pada suatu malam. Ia melihat sosok misterius dan memutuskan untuk membuntutinya.
Sejak saat itu, para buruh mulai menghadapi serangkaian teror mengerikan. Mulai dari kecelakaan kerja yang menewaskan salah satu buruh, hingga kematian tragis di sumur belakang pabrik.Terror tersebut ternyata berasal dari kerajaan demit yang berdampingan dengan pabrik. Kemarahan para demit memicu serangkaian insiden tragis, membuat nyawa para buruh dalam bahaya.
Misteri Kerajaan Demit di 'PABRIK GULA'

Teror dalam film ini berpusat pada keberadaan kerajaan demit yang marah akibat gangguan manusia. Kerajaan ini digambarkan hidup berdampingan dengan pabrik gula, menjadikannya latar yang sempurna untuk cerita horor.
Kepercayaan tentang makhluk gaib seperti demit memang masih kuat di beberapa daerah di Indonesia, memperkuat unsur mistis dalam film ini.
Film ini juga mengangkat isu budaya dan kepercayaan lokal yang sering kali menjadi bagian dari kehidupan masyarakat pedesaan. Dengan unsur horor yang kuat, PABRIK GULA siap memikat para penonton pecinta film horor.