Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak kunjung dapat restu, Eza Gionino enggan melawan

Tak kunjung dapat restu, Eza Gionino enggan melawan Eza Gionino. ©2018 kapanlagi.com

Merdeka.com - Terhalang restu sang ibunda,Eza Gionino tak direstui menikah. Pada tanggal 14 Mei lalu Eza pun memutuskan untuk tinggalkan rumah demi nikahi kekasihnya. Pernikahan yang seharusnya digelar pada 6 Juli pun diundur.

Saat menggelar jumpa pers di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Rabu (11/7), Eza pun bercerita panjang lebar kepada awak media ketika dirinya meminta izin menikah kepada sang ibunda beberapa waktu lalu.

"Sampai terakhir, kenapa saya ninggalin rumah, terkahir kali saya sudah bilang ke mama, 'Ma Eza mau nikah', ini setelah dua tahun ya, saya nggak mau emosi terhadap orangtua ya, karena itu hal yang tidak pernah saya lakukan. Mama masih marah-marah. Jadi posisinya saya duduk ruang tengah, saya duduk hadap-hadapan sama mama, saya bilang, 'Ma Eza mau nikah, tolong dibantu, tolong dikasih restu, tolong didoain', terus mama berdiri jalan ke dapur sambil marah-marah," kenang Eza.

eza gionino

Eza Gionino ©2018 kapanlagi.com

Meskipun sang ibunda marah-marah, Eza tidak ingin melawan. Apalagi selama ini mereka selalu hidup bersama. Eza pun tahu betul sifat ibunya itu. Oleh karena itu, Ia memilih meninggalkan rumah agar ibunya bisa berpikir jernih dan membukakan hatinya untuk calon istri pilihan Eza.

"Saya paham sekali dan saya paham betul ibu saya seperti apa. Di saat dia marah-marah kita tidak bisa melawan sebagai anak. Saya nunggu ibu saya reda dulu emosinya, baru saya masuk di sana. Karena mama tinggal sama saya, sementara kakak-kakak saya yang lain sudah nikah. Ya mungkin pulang atau ketemu mama, paling dua bulan sekali atau mama saya yang harus ke sana, bukan mereka yang datang ke rumah. Jadi otomatis ibu saya itu sama saya setiap hari," ungkap pria 28 tahun itu.

"Sampai akhirnya saya memutuskan untuk pergi dari rumah. Yang ada di pikiran saya adalah, saya juga berdoa dengan saya mengambil keputusan seperti ini (pergi dari rumah) ibu saya bisa berpikir dan membuka hatinya sedikit saja," lanjut Eza.

eza gionino

Eza Gionino ©2018 kapanlagi.com

Walau disebut anak durhaka oleh ibunya sendiri, Eza tetap bersabar. Bahkan Ia tidak pernah lupa untuk memberi nafkah untuk ibunya. Walau pergi dari rumah, Ia tetap memantau keadaan ibunya.

"Anak durhaka adalah anak yang meninggalkan ibunya semena-mena, saya nggak. Sampai terakhir, saya masih menafkahi ibu saya, semua anak pasti harus menafkahi orangtuanya, sekalipun dia sudah punya istri. Nah itu yang saya lakukan. Saya masih menafkahi ibu saya. Bukan berarti saya tinggalin gitu saya, nggak. Ibu saya sakit, saya dengar kok, saya tahu. Tapi saya minta tolong orang-orang terdekat untuk mengurus ibu saya," papar Eza.

Kesibukan syuting strippinglah yang menjadi alasan Eza pergi dari rumah. Kesibukannya ini membuat waktunya lebih banyak dihabiskan di lokasi syuting. "Saya syuting hampir 24 jam di lokasi, saya nggak bisa pulang. Setiap hari yang saya jalani adalah saya syuting, saya bertemu 150 orang di lokasi di mana saya harus senyum, harus jaga mood saya, dengan karakter sinetron saya harus menjadi ustaz, saya harus ngafalin hadis, berat, tapi saya harus jalani," pungkasnya.

Sumber: Kapanlagi.com (mdk/mg2)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP