Tren Baju Lebaran 2025 Nuansa Etinik Ala Didiet Maulana, Cocok Dipakai Seragaman dengan Keluarga
Koleksi busana etnik Didiet Maulana untuk momen Ramadan dan Lebaran tahun 2025.

IKAT Indonesia yang dipimpin Didiet Maulana mempersembahkan koleksi busana santun dan modis dengan sentuhan etnik dalam acara Garis Poetih Raya Festival 2025 yang berlangsung pada Kamis, 16 Januari 2025, di City Hall, PIM 3, Jakarta Selatan. Koleksi yang diberi nama Ayara Kinandari ini terinspirasi dari keragaman budaya dan diwujudkan melalui palet warna hangat yang mencerminkan keindahan alam.
Koleksi ini sangat sesuai untuk busana Ramadan dan Lebaran, hasil kolaborasi antara IKAT Indonesia dan COTTON USA di bawah naungan Cotton Council International (CCI). Bahan yang digunakan adalah kain katun USA yang dikerjakan oleh para pelaku industri tekstil lokal.
"Kami mencoba mengadaptasi warna-warna alam, tapi dicampur dengan warna-warna yang akan jadi tren di tahun 2025," ungkap Didiet saat ditemui usai acara, dikutip Jumat (17/1).
Warna-warna yang terinspirasi dari tren 2025 meliputi future dusk, cherry lacquer, retro blue, celestial yellow, dark moss, sage green, galactic lilac, transcendent pink, dan timeless taupe. Palet warna tersebut menciptakan suasana yang harmonis dan memberikan kesan hangat serta menenangkan. Menurut Didiet, potongan koleksi ini dirancang seperti koleksi resort, tetapi juga sangat cocok sebagai busana modest.
Visual koleksi ini menggabungkan motif tenun dengan kain lurik yang dibuat oleh perajin dari Klaten dan Yogyakarta.
"Motif-motif tenunnya yang pernah kami eksplorasi selama 14 tahun berkarya, mulai dari Jepara, Kediri, Bali, termasuk dipengaruhi motif dari Sumba dan Sumatra," jelas Didiet.
Sehingga koleksi ini tidak hanya merepresentasikan keindahan budaya Indonesia, tetapi juga mengedepankan kualitas dan keberlanjutan dalam industri fashion.
Tampil Dinamin dan Modern

Kesannya yang etnik akan terlihat jelas pada pemakainya.
"Mungkin ini akan menjadi inspirasi baru saat bulan Ramadan tiba. Selama ini, pilihan motif yang ada hanya berkisar pada warna pastel, jadi sentuhan bold bisa menjadi sesuatu yang menarik," ungkap desainer yang lahir pada 18 Januari 1981 tersebut.
Koleksi busananya menggabungkan siluet modern yang dinamis untuk menciptakan energi optimisme bagi pria dan wanita Indonesia. Terdiri dari busana ready-to-wear yang dirancang khusus untuk menyambut bulan suci Ramadan, koleksi ini menampilkan sentuhan tren terkini dengan memadukan pattern on pattern yang kaya akan nilai estetika.
Koleksi ini juga bertujuan untuk menonjolkan keindahan beragam budaya Indonesia melalui desain motif yang terinspirasi oleh tenun ikat khas Nusantara. Meskipun klasik, desain tersebut dikembangkan dengan sentuhan yang lebih modern.
Dalam rangkaian koleksi ini, Didiet menyajikan berbagai pilihan busana dengan siluet longgar, seperti shirt dress, vest, outer, dan wide-leg trousers untuk wanita, serta men's shirt, men's jacket, dan trousers untuk pria yang mengusung gaya urban.
Hasil Kolaborasi Banyak Pihak

Dalam pagelaran Garis Poetih Raya Festival 2025, seluruh koleksi busana menampilkan motif tenun ikat yang khas dari Nusantara. Pola garis beralur yang menghiasi setiap karya melambangkan perjalanan hidup yang selalu tumbuh dan berkembang.
Terlihat jelas harmoni antara tradisi dan modernitas dalam kombinasi kain lurik yang digunakan. Detail motif yang dipadukan dengan cermat mencerminkan kolaborasi yang kaya akan keberagaman, sekaligus menghasilkan inovasi baru tanpa melupakan akar tradisi.
Kolaborasi terbaru ini juga menampilkan keindahan kapas AS, yang berani menggabungkan desain tradisional dengan sentuhan avant-garde Indonesia. Selain itu, kerja sama antara COTTON USA dan industri mode dalam negeri semakin memperkaya tampilan yang dihasilkan.
"Pakaian katun AS yang elegan dirancang untuk merayakan semangat Ramadan, menampilkan pola-pola rumit, siluet dinamis, warna-warna vibrant, dan motif ikat, menciptakan estetika yang modern sekaligus menghormati tradisi tekstil Indonesia dan warisan budaya yang kaya," tutur Didiet.
Dengan demikian, setiap elemen dalam koleksi ini tidak hanya berfungsi sebagai busana, tetapi juga sebagai pernyataan budaya yang kuat. Hal ini menunjukkan bahwa mode dapat menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan, menghubungkan generasi dengan cara yang penuh makna. Festival ini menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang tradisi yang terus berlanjut dan beradaptasi dalam dunia modern.
Acara Dihadiri Duta Besar AS untuk Indonesia Kamala S. Lakhdhir

PT Argo Manunggal Triasta, sebuah perusahaan tekstil yang berbasis di Indonesia, menghasilkan kain katun 100 persen AS dengan kualitas premium yang memiliki sirkulasi udara yang baik. Bahan ini dirancang khusus untuk menghadapi iklim tropis di Indonesia dan dicetak dengan teknologi mutakhir, sehingga menghasilkan warna yang kaya dan tahan lama.
Setiap pakaian dihiasi dengan pola ikat linear yang mengalir, melambangkan pertumbuhan dan evolusi kehidupan. Koleksi ini mencakup berbagai potongan pakaian siap pakai yang serbaguna, seperti gaun kemeja, rompi, outerwear, dan celana panjang lebar untuk wanita, serta kemeja, jaket, dan celana untuk pria yang memiliki nuansa urban.
Kehadiran Kamala S. Lakhdhir, Duta Besar AS untuk Indonesia, dalam pagelaran fashion COTTON USA menegaskan dukungannya terhadap kolaborasi penting antara industri kapas AS dan industri mode di Indonesia. Ia juga mendorong penggunaan kapas AS berkualitas tinggi dalam sektor tekstil Indonesia.
Kerja sama antara COTTON USA, IKAT Indonesia, dan PT Argo Manunggal Triasta menunjukkan komitmen bersama terhadap keberlanjutan kapas AS, yang menjadi fondasi koleksi Ayara Kinandari. Koleksi ini merupakan sebuah ekspresi dari mode modern yang menggabungkan warisan budaya Indonesia.