CEK FAKTA: Hoaks Sistem Belajar Jarak Jauh Untungkan Mendikbud

Merdeka.com - Beredar informasi bahwa sistem pembelajaran jarak jauh lebih menguntungkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Informasi tersebut beredar di media sosial Facebook.

"*Rupanya ada udang dibalik batu.*Biadapnya sekolah On len, rupanya menguntungkan Pribadi Nadim mantari PendidikanJumlah peserta didik saat ini diperkirakan mencapai 46 juta siswa terdiri dariSD 26 JUTASMP 10 JUTASMA 5 JUTASMK 5 JUTA
Totalnya mencapai 46 Juta. Angka ini belum termasuk Mahasiswa. Jika biaya utk pulsa internet perhari 10 ribu selama mengikuti belajar via online maka putaran penjualan pulsa utk sejumlah siswa tersebut mencapai 460 miliar/hari. Luar biasa eksploitasi kapital thdp rakyat dg pola sekolah online ini.Belum termasuk mahasiswa, yg lebih dari 10 ribu/hari.
*Rupanya kita punya Mentri Dikbud yg jago mengeruk dana dan selalu berusaha menguntungkan kooporasi yg ada dibelakangnya...layaknya spt Ojek dan Gojek. Bukti yg lebih jelas lagi dana POP sebesar 20 M dr APBN tiap tahun akan mengalir ke Yayasan milik Korporasi yg justru wajib memberikan konstribusi CSR ke publik.**Viralkan biar publik tahu...still bangkit mayarakat ku...*"
Penelusuran
Menurut penelusuran merdeka.com, informasi bahwa sistem pembelajaran jarak jauh lebih menguntungkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim adalah hoaks.
Dalam artikel antaranews berjudul "Nadiem terapkan pembelajaran jarak jauh demi keuntungan pribadi? Ini faktanya" pada 2 Agustus 2020, dijelaskan bahwa Nadiem sudah mengundurkan diri dari Perusahaan Gojek sejak menjabat sebagai Menteri.
"Saat Nadiem Makarim menerima jabatan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 2019, dia telah mundur dari jabatannya sebagai CEO Gojek.
Setelah Nadiem mundur, Gojek pun dipimpin oleh Andre Soelistyo sebagai Presiden Gojek Grup dan Kevin Aluwi co-founder Gojek.
Sementara itu, sekolah jarak jauh diterapkan pada masa pandemi COVID-19 terjadi di Indonesia. Sistem pembelajaran jarak jauh itu untuk mengindarkan anak-anak usia sekolah, termasuk mahasiswa, dari paparan virus corona baru penyebab COVID-19 karena sekolah dan kampus memiliki potensi sebagai klaster penularan COVID-19.
Mendikbud pun menyebut pihaknya tidak memiiki rencana untuk meneruskan pendidikan jarak jauh jika pandemi telah mereda.
"Pembelajaran tatap muka adalah model pembelajaran terbaik yang tidak bisa digantikan," kata Nadiem.
Mengenai Program Organisasi Penggerak (POP), Nadiem memastikan Putera Sampoerna Foundation bersama Tanoto Foundation akan menggunakan pembiayaan mandiri, tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)."
Kesimpulan
Informasi sistem pembelajaran jarak jauh dan online menguntungkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim adalah hoaks. Sistem belajar jarak jauh akan dicabut jika pandemi mereda.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya