CEK FAKTA: Hoaks Tes Scan MRI Berbahaya Bagi Orang yang Sudah Divaksin
Merdeka.com - Sebuah informasi menyebut orang yang sudah divaksin berbahaya jika terkena elektromagnetik dari mesin MRI atau CT scan. Disebut pula, seseorang yang sudah divaksin harus menunggu satu minggu jika ingin melakukan tes CT scan.
istimewa"I am warning vaxxed individuals to avoid MRI scans, especially for the 1st few weeks, as some people have been severely affected by the electromagnetism it produces," tulis penyebar informasi tersebut.
Berikut terjemahannya:
-
Kenapa mpox bukan efek samping vaksin COVID-19? Jadi, penyakit Mpox ini tidak dapat dikatakan karena efek samping dari vaksin COVID-19. Itu tidak ada hubungannya,' tegas Syahril.
-
Siapa yang menyatakan bahwa mpox bukan efek samping vaksin? Juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, menjelaskan bahwa mpox dan Covid-19 merupakan dua penyakit yang berbeda.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Kenapa informasi ini hoax? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks. Pada tanggal 28 Agustus 2024, Gibran terlihat mendampingi pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maemoen mendaftar ke KPU Jawa Tengah, Rabu (28/8). Kemudian tidak juga ditemukan berita dari media nasional yang memberitakan soal penangkapan Gibran karena pakai narkoba.
"Saya memperingatkan seseorang yang sudah divaksin untuk menghindari tes MRI, terutama untuk minggu pertama, karena beberapa orang telah sangat terpengaruh oleh elektromagnetisme yang dihasilkannya"
Penelusuran
Cek fakta merdeka.com menelusuri informasi tersebut. Hasilnya, informasi elektromagnetik berbahaya bagi orang yang sudah divaksin adalah hoaks.
Dalam artikel AFP Fact Check berjudul "Covid-19 vaccination does not make MRI scans dangerous" pada 8 Oktober 2021, dijelaskan bahwa tes scan MRI aman setelah vaksinasi.
"Sama sekali tidak ada data yang menunjukkan bahwa tes scan MRI dilarang setelah melakukan vaksin Covid-19," kata Lara Boyd, seorang ahli saraf dan profesor di University of British Columbia.
Profesor biofisika medis di University of Toronto, Jean Chen menegaskan vaksinasi bukanlah alasan untuk tidak melakukan tes scan MRI.
"MRI menggunakan gelombang radio dalam medan magnet untuk menghasilkan gambar detail bagian dalam tubuh. Vaksin Covid-19 tidak berpengaruh dalam proses ini, karena vaksin tidak mengandung bahan magnetik," katanya.
Kesimpulan
Informasi tesCT scan berbahaya setelah mendapat vaksin adalah hoaks. Alat scan MRI atauCT scan tidak berpengaruh dengan vaksin. Karena vaksin tidak mengandung bahan magnet.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca Selengkapnyaenelitian terbaru yang ditinjau oleh WHO menunjukkan tidak ada bukti bahwa radiasi gelombang radio dari ponsel berhubungan dengan risiko kanker otak.
Baca Selengkapnya