Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Hoaks Tes Scan MRI Berbahaya Bagi Orang yang Sudah Divaksin

CEK FAKTA: Hoaks Tes Scan MRI Berbahaya Bagi Orang yang Sudah Divaksin hoaks ct scan berbahaya bagi orang yang sudah divaksin. istimewa

Merdeka.com - Sebuah informasi menyebut orang yang sudah divaksin berbahaya jika terkena elektromagnetik dari mesin MRI atau CT scan. Disebut pula, seseorang yang sudah divaksin harus menunggu satu minggu jika ingin melakukan tes CT scan.

hoaks ct scan berbahaya bagi orang yang sudah divaksinistimewa

"I am warning vaxxed individuals to avoid MRI scans, especially for the 1st few weeks, as some people have been severely affected by the electromagnetism it produces," tulis penyebar informasi tersebut.

Berikut terjemahannya:

"Saya memperingatkan seseorang yang sudah divaksin untuk menghindari tes MRI, terutama untuk minggu pertama, karena beberapa orang telah sangat terpengaruh oleh elektromagnetisme yang dihasilkannya"

Penelusuran

Cek fakta merdeka.com menelusuri informasi tersebut. Hasilnya, informasi elektromagnetik berbahaya bagi orang yang sudah divaksin adalah hoaks.

Dalam artikel AFP Fact Check berjudul "Covid-19 vaccination does not make MRI scans dangerous" pada 8 Oktober 2021, dijelaskan bahwa tes scan MRI aman setelah vaksinasi.

"Sama sekali tidak ada data yang menunjukkan bahwa tes scan MRI dilarang setelah melakukan vaksin Covid-19," kata Lara Boyd, seorang ahli saraf dan profesor di University of British Columbia.

Profesor biofisika medis di University of Toronto, Jean Chen menegaskan vaksinasi bukanlah alasan untuk tidak melakukan tes scan MRI.

"MRI menggunakan gelombang radio dalam medan magnet untuk menghasilkan gambar detail bagian dalam tubuh. Vaksin Covid-19 tidak berpengaruh dalam proses ini, karena vaksin tidak mengandung bahan magnetik," katanya.

Kesimpulan

Informasi tesCT scan berbahaya setelah mendapat vaksin adalah hoaks. Alat scan MRI atauCT scan tidak berpengaruh dengan vaksin. Karena vaksin tidak mengandung bahan magnet.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19

Beredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya
Viral Vaksin HPV Bikin Mandul, Ini Penjelasan Kemenkes
Viral Vaksin HPV Bikin Mandul, Ini Penjelasan Kemenkes

Viral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM

Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.

Baca Selengkapnya
Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya
Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Penelitian Terbaru ungkap HP Tidak Meningkatkan Risiko Kanker Otak
Penelitian Terbaru ungkap HP Tidak Meningkatkan Risiko Kanker Otak

enelitian terbaru yang ditinjau oleh WHO menunjukkan tidak ada bukti bahwa radiasi gelombang radio dari ponsel berhubungan dengan risiko kanker otak.

Baca Selengkapnya