Hati-Hati Penipuan Berkedok Layanan Penarikan Uang Gaib
Merdeka.com - Beredar unggahan berupa video di Facebook, terkait adanya layanan penarikan uang secara gaib. Layanan ini diklaim bisa membantu perekonomian orang-orang yang memiliki masalah finansial.
Video berdurasi dua menit itu, memperlihatkan seorang dengan kopiah putih duduk di antara uang kertas berserakan di lantai.
Pada detik ke-26, terdengar suara seorang wanita lain menarasikan terkait bukti penarikan uang gaib yang telah dilakukan oleh seseorang yang memiliki ilmu tinggi yang bernama Syeh Abdul Segaf.
-
Apa penipuan yang marak terjadi saat ini? Beredar unggahan di media sosial terkait tawaran pinjaman bagi nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) hanya dengan menghubungi nomor WhatsApp.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana cara mendeteksi penipuan? BSI mengingatkan bahwa modus kejahatan online perbankan atau kejahatan dunia siber (cyber crime) telah masuk ke berbagai kanal komunikasi, salah satunya melalui pesan WhatsApp.
-
Apa modus penipuan baru yang marak belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Kenapa kita harus hati-hati dengan penipuan? Jadi intinya, kita harus hati-hati sama yang namanya penipuan. Kalau ada yang nawarin sesuatu yang terlalu bagus buat jadi kenyataan, ya kemungkinan besar itu memang nggak nyata.
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
Narator itu menambahkan: "Maka dari itu, kami dari tim media berita Tribunnews, menyampaikan kepada masyarakat yang mempunyai masalah ekonomi seperti ingin meningkatkan usaha, mempunyai utang piutang, ingin mempunyai rumah, atau mempunyai masalah keuangan lainnya, dapat menghubungi Syeh Abdul Segaf."
Dalam unggahan tercantum juga nomor WhatsApp agar orang-orang dapat menggunakan layanan penarikan uang gaib itu.
Penelusuran
Dilansir dari AFP, penelusuran dilakukan dengan mencari video asli dalam unggahan yang beredar. Hasilnya, menemukan video asli Tribunnews, yang diunggah pada tanggal 30 November 2021. Berita aslinya tidak menyebut "Syeh Abdul Segaf" maupun skema "penarikan uang gaib".
Video tersebut berisi program program berita News Update Top 10. Pembawa berita bernama Sisca Mawaski, menyampaikan ringkasan berita yang akan dibawakannya, antara lain berita tentang wafatnya putra mendiang Ustadz Arifin Ilham dan penembakan misterius di sebuah exit jalan tol di Bintaro, Jakarta.
Pada detik ke-26, video berita palsu itu memperlihatkan seorang berkopiah putih sedang duduk di antara uang kertas di lantai. Tayangan itu diambil dari video YouTube yang diunggah pada Januari 2013 tentang Taat Pribadi, guru spiritual yang mengklaim mampu menggandakan uang secara gaib.
Taat, yang juga dikenal dengan nama "Dimas Kanjeng", menarik perhatian publik setelah video viral yang menunjukkan dirinya mengenakan jubah putih dan duduk di atas kursi melakukan ritual yang berakhir dengan dia melemparkan uang ke lantai.
Modus Taat akhirnya terbongkar setelah dia ditangkap pada bulan September 2016 atas tuduhan memerintahkan pembunuhan terhadap dua muridnya yang mencoba membongkar kedok praktik penipuannya. Hampir setahun kemudian, di bulan Agustus 2017, ia divonis 18 tahun penjara atas kasus pembunuhan.
Penelusuran juga dilakukan menghubungi nomor WhatsApp yang tertera dalam unggahan di Facebook. Hasilnya, admin nomor WhatsApp itu meminta sejumlah informasi pribadi seperti nama lengkap, alamat, bahkan foto KTP untuk "menerawang" apakah calon penerima layak mendapatkan "uang gaib". Sehingga diindikasi jika nomor tersebut merupakan penipuan.
Kesimpulan
Video layanan penarikan uang gaib mencatut nama media nasional merupakan modus penipuan. Orang yang ada di dalam video telah divonis 18 tahun penjara pada tahun 2017 karena melakukan tindak pembunuhan terhadap muridnya yang ingin membongkar praktik penipuannya.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://periksafakta.afp.com/doc.afp.com.33BT7BK (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pegadaian tidak memiliki program Undian Badai Emas
Baca SelengkapnyaCorporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menjabarkan fakta-fakta yang dialami oleh BRI.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim BNI menawarkan promo ramadan berhadiah rumah hingga mobil mewah
Baca SelengkapnyaJangan sampai jadi korban berikutnya, saatnya lebih waspada dengan modus kejahatan soceng.
Baca SelengkapnyaPiter Abdullah pun mengungkapkan bahwa perbankan nasional masih menjadi tempat yang sangat aman untuk menyimpan uang.
Baca SelengkapnyaBRI akan mengambil tindakan tegas dan mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak terkait.
Baca SelengkapnyaSemua informasi dapat dilihat pada website www.bankmandiri.co.id dan media sosial resmi Bank Mandiri
Baca SelengkapnyaBeredar narasi utang bank dan pinjol bisa lunas hanya unggah nomor rekening di Facebook
Baca SelengkapnyaPenipu biasanya akan meminta informasi pribadi atau transfer dana dengan dalih verifikasi
Baca SelengkapnyaData Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mencatat, sebanyak 823 korban terjerat penipuan lowongan kerja berbasis online.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaMarak penipuan berkedok lowongan kerja di Bekasi, milenial tak lepas dari penipuan ini.
Baca Selengkapnya