67 Orang Tewas Dalam Konflik, PM Ethiopia Janji Usut Tuntas Hingga Pengadilan
Merdeka.com - Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed buka suara terkait konflik komunal yang terjadi di negaranya. Dia berjanji mengadili orang-orang yang bertanggungjawab atas konflik yang menewaskan sedikitnya 67 orang selama pekan ini.
"Krisis yang kita hadapi akan menjadi lebih menakutkan dan sulit jika orang-orang Ethiopia tidak bersatu," kata Abiy dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya pada Sabtu 26 Oktober 2019, yang merupakan pernyataan pertamanya sejak kekerasan pecah pekan ini.
"Kami akan bekerja dengan teguh untuk memastikan prevalensi aturan hukum dan membawa pelaku ke pengadilan," lanjutnya seperti dikutip dari Al Jazeera, Minggu (27/10).
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang bertanggung jawab? Faktor kelalaian petugas menjadi penyebab utama terjadinya tragedi ini. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya komunikasi antara petugas stasiun dan masinis, yang menyebabkan ketidakpahaman mengenai posisi kereta.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Siapa yang menyampaikan amanat? Pada kesempatan pagi hari ini, izinkan saya untuk memberikan amanat pembina upacara dengan mengambil tema motivasi belajar bagi para siswa siswi di sekolah.
Peraih Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini menuturkan, protes terhadap pemerintahnya dengan cepat berubah menjadi bentrokan antar-etnis dan agama. Dia menyebut aksi ini sebagai tragedi mengerikan.
"Telah ada upaya untuk mengubah krisis menjadi masalah agama dan etnis. Dalam prosesnya, kawan-kawan kami telah menjadi korban dalam keadaan yang mengerikan," katanya.
Rumah, tempat usaha, dan tempat ibadah telah dihancurkan. Sejumlah besar warga Ethiopia kini terlantar.
Pada Jumat 25 Oktober, Kepala Polisi Oromia Kefyalew Tefera mengatakan 67 orang telah terbunuh dalam konflik komunal yang terjadi, termasuk lima petugas polisi.
Oromia mengatakan sebagian besar korban tewas dalam "bentrokan antar-warga sipil" daripada di tangan pasukan keamanan Ethiopia.
Dia juga mengklaim bahwa ketenangan telah dipulihkan tetapi kementerian pertahanan mengumumkan pada hari Jumat bahwa pihaknya mengerahkan pasukan ke tujuh daerah untuk memulihkan ketertiban, dan laporan-laporan kekerasan tetap berlangsung hingga Jumat malam hingga Sabtu.
Latar Belakang Konflik
Kekerasan meletus di Addis Ababa, ibu kota, dan di sebagian besar wilayah Oromia Ethiopia pada Rabu 23 Oktober setelah seorang aktivis ternama menuduh pasukan keamanan hendak berusaha mengatur serangan terhadap dirinya --klaim yang dibantah oleh pejabat polisi.
Aktivis itu, Jawar Mohammed, disebut sebagai promotor protes terhadap pemerintahan sebelum PM Abiy tahun lalu, yang kemudian membuka jalan bagi pemenang Nobel itu untuk menjabat sebagai perdana menteri.
Tetapi, Jawar kemudian juga semakin bersikap kritis terhadap beberapa kebijakan PM Abiy.
Kedua pria tersebut berasal dari kelompok etnis Oromo, yang terbesar di Ethiopia, dan perseteruan mereka menyoroti perpecahan dalam basis dukungan orang Oromo pro-Abiy yang dapat mempersulit upayanya untuk masa jabatan lima tahun ketika Ethiopia dalam pemilihan yang saat ini direncanakan berlangsung pada Mei 2020.
Abiy berada di Sochi, Rusia, untuk KTT Rusia-Afrika ketika para pendukung Jawar pertama kali mulai bergerak di Addis Ababa.
Sebelum pernyataan hari Sabtu, dia menghadapi kritik karena tidak mengatakan apa-apa tentang kerusuhan itu.
Reporter: Rizki Akbar HasanSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat menerjang daerah terpencil di Ethiopia. Sebanyak 229 orang dilaporkan tewas dalam bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, tujuh orang ditetapkan dan ditahan jadi tersangka buntut bentrok di Bitung, Sulawesi Sulut.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut kondisi Kota Bitung saat ini aman dan terkendali.
Baca SelengkapnyaSelain dua Kepala Desa, 14 warga lainnya juga ditetapkan polisi sebagai tersangka dalam penyerangan warga Desa Ilepati ke Desa Bugalima itu.
Baca SelengkapnyaAkibat bentrok dua ormas itu, kepolisian menyebut terdapat satu korban tewas, dua lainnya luka-luka.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan masyarakat tak perlu khawatir mengingat saat ini kondisi Bitung sudah kondusif.
Baca SelengkapnyaPesonel Polri rutin melakukan patroli di sepanjang desa.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta agar kejadian seperti bentrokan di Bitung tidak terulang kembali.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan salah satu isu yang selalu menjadi sorotan publik adalah urusan sengketa tanah atau lahan.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca SelengkapnyaKasus ini sudah terungkap dan enam orang sudah jadi tersangka.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca Selengkapnya