Aktivis Hong Kong Joshua Wong dan Agnes Chow Dibebaskan dengan Jaminan
Merdeka.com - Kepolisian Hong Kong akhirnya membebaskan dua aktivis pro-demokrasi Hong Kong dari partai politik Demosisto, Joshua Wong dan Agnes Chow. Keduanya dinyatakan bebas dengan jaminan, setelah ditangkap pada Jumat (30/8) pagi waktu setempat.
"Saya hanya bisa memberi tahu pemerintah Beijing dan Hong Kong bahwa penangkapan dan tuduhan tidak akan menenangkan kemarahan publik," ungkap Wong kepada awak media di luar pengadilan.
Wong menegaskan, tuntutan politik yang diarahkan kepada para aktivis pro-demokrasi hanya akan memperkuat perjuangan demonstran Hong Kong, Time mengabarkan pada Jumat (30/8).
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Bagaimana Harvey Moeis dan Helena Lim ditahan? Keduanya akan ditahan di Rutan Salemba selama 20 hari sebelum diserahkan ke Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kenapa Jessica Wongso bebas bersyarat? Otto pun menyebut alasan Jessica Wongso dinyatakan bebas bersyarat karena selama di dalam penjara, Jessica diketahui berkelakuan super baik sehingga bisa meringankan hukumannya.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Siapa yang ditangkap oleh AFP? Kepolisian Federal Australia (AFP) telah menangkap seorang penduduk Australia berusia 42 tahun yang diduga memasang jaringan titik akses wifi gratis palsu di bandara.
Menurut keterangan Partai Demosisto, Wong ditangkap di dekat stasiuan MTR di Selatan Hong Kong. Pria 22 tahun itu dipaksa masuk ke dalam mobil. Dia lalu dibawa ke markas polisi di Wan Chai.
Sekitar satu jam berselang, Agnes Chow juga ditangkap. Aktivis itu ditangkap di rumahnya.
Dilansir dari laman Time, juru bicara kepolisian mengonfirmasi bahwa Wong ditangkap atas tuduhan menghasut, mengorganisasi, dan berpartisipasi dalam aksi ilegal. Tuduhan tersebut diarahkan kepadanya terkait insiden unjuk rasa di depan markas polisi, 21 Juni lalu.
Penahanan Wong dilakukan dua minggu sebelum dia dijadwalkan pergi ke Washington D.C, Amerika Serikat untuk menghadiri sidang Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Hong Kong. Time melaporkan, waktu penangkapan dua pendiri Partai Demosisto itu dinilai sensitif, karena berdekatan dengan rencana pawai yang akan dilakukan demonstran Hong Kong Sabtu ini.
Pawai yang ditujukan untuk menyerukan hak pilih universal bagi Hong Kong itu, dikabarkan tidak mendapat izin dari pihak kepolisian. Protes pro-demokrasi Hong Kong yang akhir-akhir ini berujung ricuh, menjadi alasan polisi untuk melarang pawai tersebut.
Salah satu penyelenggara pawai, Bonnie Leung mengatakan kepada media lokal bahwa polisi telah menyatakan "perang" terhadap semua pengunjuk rasa Hong Kong. Namun, para peserta aksi tetap bersikukuh untuk mengadakan pawai sesuai rencana.
Menyusul larangan pawai pengunjuk rasa Hong Kong, polisi melakukan penangkapan terhadap sejumlah aktivis dan politisi, tidak terkecuali Joshua Wong dan Agnes Chow.
Selain dua aktivis muda itu, polisi juga mengumumkan penangkapan seorang anggota parlemen pro-demokrasi, Cheng Chung-tai, Jumat Sore. Di saat yang sama, Mantan Ketua Serikat Mahasiswa di Universitas Hong Kong, Althea Suen (23) juga ditangkap.
Sementara itu, pada Kamis malam Andy Chan, ketua partai pro-demokrasi yang dilarang pemerintah, telah lebih dulu ditahan. Chan ditangkap ketika berusaha keluar dari Hong Kong lewat jalur udara.
Nasib malang juga menimpa Jimmy Sham, penyelenggara pawai. Sham diserang ketika sedang makan siang di sebuah restoran di pusat Kowloon, Kamis lalu. Media setempat melaporkan, Sham diserang oleh pria bertopeng dengan menggunakan pemukul bisbol.
Di hari yang sama, penyerangan juga dilakukan kepada aktivis lainnya, Max Chung di pinggiran Utara Hong Kong. Max didatangi oleh sekelompok orang dengan tongkat besi yang kemudian langsung menyerangnya.
Time menuliskan, penangkapan Wong dan Chow dipastikan akan memperburuk ketegangan politik di wilayah bekas jajahan Inggris itu.
Selama berbulan-bulan, rangkaian aksi protes telah dilangsungkan di Hong Kong. Ketegangan dipicu oleh Rancangan Undang-undang (RUU) ekstradisi. Pengunjuk rasa mempermasalahkan isi RUU ekstradisi yang memungkinkan warga Hong Kong untuk diproses menurut hukum China daratan.
Situasi semakin memanas, setelah sejumlah bentrok antara petugas dengan demonstran terjadi, disusul sejumlah penangkapan para peserta aksi. Atas kejadian tersebut, polisi dinilai terlalu berlebihan dalam menanggapi pengunjuk rasa. Tuntutan demonstran pun meluas, mencakup hak demokrasi.
Hingga saat ini, pemerintah belum mencabut status keadaan darurat dalam upaya memulihkan ketertiban di Hong Kong. Pun demikian dengan pemerintah China yang juga mengintensifkan retorikanya soal kerusuhan. Melalui kantor berita milik pemerintah China, Xinhua, aksi protes Hong Kong disebut sebagai revolusi. Media memberitakan, garnisun militer setempat, lengkap dengan kendaraan anti huru hara telah disiapkan.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ke-50 orang yang segera dibebaskan itu dipastikan tidak terlibat tindak pidana berat saat kericuhan di sekitar gedung DPR, Kamis (22/8).
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan.
Baca SelengkapnyaPolisi Hong Kong Tangkap 6 WNI Komplotan Perampok Jam Tangan Mewah,
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 pelaku yang awalnya tak dikenal kini sudah diketahui identitasnya dan segera ditangkap.
Baca SelengkapnyaPerintah Jokowi mendapat apresiasi banyak pihak, tak terkecuali aktivis.
Baca SelengkapnyaDasco menegaskan tidak akan semua orang yang nantinya bakal dibebaskan.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya memulangkan 16 pendemo yang ditangkap saat demo berujung ricuh di depan KPU dan DPR/MPR RI
Baca SelengkapnyaAktivis kembali menggelar Aksi Kamisan di seberang Istana untuk menuntut penuntasan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.
Baca SelengkapnyaAtas vonis itu, Majelis Hakim PN Garut memulihkan hak-hak terdakwa dalam kemampuan, kedudukan
Baca SelengkapnyaKrishna mengatakan Gregor tak bisa langsung dideportasi ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaAwalnya ada 14 tahanan yang melarikan diri, namun 8 orang sudah kembali diamankan.
Baca Selengkapnya