Anak boleh lebih dari satu, penduduk China tembus 1,37 miliar jiwa
Merdeka.com - Populasi Republik Rakyat China terus bertambah seiring waktu, mengukuhkan diri sebagai bangsa terpadat di muka bumi. Hasil sensus terbaru dilansir oleh Biro Statistik Tiongkok, jumlah penduduk mencapai 1,37 miliar jiwa. Pertambahan jumlah warga sebanyak 33,7 juta jiwa dibandingkan sensus terakhir pada 2010.
Jumlah penduduk terbesar ada di perkotaan, mencapai 767,5 juta orang, setara 55,8 persen sebaran populasi. Kendati demikian, sensus ini belum menangkap data yang signifikan terkait pelonggaran aturan anak lebih dari satu berlaku sejak akhir 2015.
Channel News Asia melaporkan, Kamis (21/4), Biro Statistik Tiongkok menyatakan puncak pertumbuhan populasi di negaranya akan terjadi pada 2050. Saat itu, total penduduk Negeri Tirai Bambu mencapai 1,45 miliar.
-
Dimana puncak populasi akan terjadi? Pada tahun 2024, 63 negara termasuk Tiongkok, Jerman, dan Jepang telah mencapai puncak populasinya dan 126 negara lainnya akan mencapai puncaknya pada paruh kedua abad ini.
-
Bagaimana populasi dunia meningkat? Pada 1930 sampai 1974, populasi Bumi naik dua kali lipat, hanya dalam waktu 44 tahun.
-
Mengapa jumlah penduduk bumi meningkat? Setelah pertanian ditemukan antara 15.000 dan 10.000 tahun lalu, ketika ada antara 1 juta dan 10 juta orang di Bumi, butuh 1.500 tahun populasi dunia naik dua kali lipat.
-
Siapa yang diprediksi akan menggantikan Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbanyak? Dengan proyeksi jumlah penduduk Indonesia tahun 2045 sebanyak 342 juta jiwa, maka posisi Indonesia bisa terancam digantikan oleh Nigeria dan Pakistan.
-
Apa yang terjadi pada proporsi penduduk Indonesia usia 65 tahun ke atas di tahun 2045? Di tahun 2020, proporsi jumlah penduduk kelompok ini hanya 6,16 persen. Namun di tahun 2045 akan menjadi 16,03 persen.
-
Kapan populasi dunia naik dua kali lipat? Pada abad ke-19, butuh sekitar 130 tahun untuk menaikkan populasi dunia menjadi dua kali lipat.
Jumlah warga mustahil bertambah, karena warga berusia di atas 60 tahun akan melebihi 18 persen populasi. Artinya penduduk China menua, sedangkan angkatan mudanya tidak sebanyak dulu.
Atas dasar itulah pemerintah Tiongkok akhirnya menghapus kebijakan satu keluarga satu anak yang dicanangkan sejak 1970. Diharapkan, selepas 2050, populasi akan kembali seimbang kembali.
Sesuai data PBB, menyusul China, jumlah penduduk India adalah yang terbesar kedua di planet bumi. Warga Sungai Gangga berdasarkan sensus terakhir mencapai 1,1 miliar jiwa. Berikutnya adalah Amerika Serikat dengan 301 juta penduduk, serta Indonesia di posisi ke-4 dengan 234 juta warga.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prediksi tersebut merupakan hasil kajian dari PBB. Akan ada fenomena yang mengejutkan.
Baca SelengkapnyaJumlah penduduk China menjadi keunggulan kompetitif bagi pertumbuhan industri dan tenaga kerja murah.
Baca SelengkapnyaJjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaInsentif yang diberikan pemerintah, tak membuat warga China mau memiliki anak.
Baca SelengkapnyaSekitar 300.000 tahun lalu, di awal kemunculan Homo sapiens, Bumi hanya dihuni antara 100 dan 10.000 manusia.
Baca SelengkapnyaPBB memprediksi penduduk dunia akan menurun secara bertahap menjadi 10,2 miliar pada tahun 2100, 6 persen lebih rendah dari perkiraan satu dekade lalu.
Baca SelengkapnyaSetidaknya, ada 969 orang kaya yang berada di China. Angka ini jauh melampaui jumlah miliarder di Amerika yang berjumlah 691 miliarder.
Baca SelengkapnyaAngka pernikahan di China pun terus mengalami penurunan sejak tahun 2014.
Baca SelengkapnyaUsia pensiun dinaikan di tengah jumlah populasi China yang terus turun.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menciptakan bisnis pakan hewan peliharaan juga meningkat.
Baca SelengkapnyaLaju pertumbuhan penduduk selama lima tahun terakhir sedikit lebih tinggi.
Baca Selengkapnya