Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anak lelaki Thaksin Shinawatra jadi tersangka pencucian uang

Anak lelaki Thaksin Shinawatra jadi tersangka pencucian uang Panthongtae Shinawatra. ©nationmultimedia.com

Merdeka.com - Penegak hukum Thailand terus membongkar dugaan korupsi diduga dilakukan oleh mantan Perdana Menteri, Thaksin Shinawatra, beserta keluarganya. Kini, anak lelaki Thaksin satu-satunya, Panthongtae Shinawatra, menjadi tersangka pencucian uang.

Dilansir dari laman Reuters, Rabu (18/10), penetapan status tersangka terhadap Panthongtae dilakukan oleh Departemen Penyelidik Khusus (DSI) Thailand. Lelaki berusia 37 itu disangka menerima cek sebesar THB 10 juta atau setara USD 300 ribu (lebih dari Rp 4 miliar) pada 2004. Diduga itu adalah bagian aliran dana pinjaman dari Bank Krungthai sebesar THB 9,9 miliar atau setara USD 296 juta (Rp 4 triliun) yang dikorupsi saat ayahnya masih menjabat sebagai perdana menteri.

Juru Bicara DSI, Woranan Srilum, mengatakan Panthongtae menyerahkan diri pada Selasa kemarin, tetapi dia tidak ditahan karena surat perintah penahanannya belum terbit. Dia menyatakan lembaganya bakal segera memutuskan kapan perkara itu bakal diajukan ke meja sidang.

Panthongtae menolak berkomentar atas kasus membelitnya. Dia cuma berdalih menjadi korban dan meminta penyelidikan perkara pencucian uang disangkakan kepadanya dihentikan. Bahkan kuasa hukumnya juga enggan memberi pernyataan soal itu.

Pendukung keluarga Shinawatra mengklaim kalau tindakan pemerintah Thailand menetapkan Panthongtae sebagai tersangka adalah upaya pemerintah Junta buat mendepak mereka dari lingkar politik, sekaligus menekan pengaruhnya di kalangan petani dan rakyat pedesaan.

Sejak mundur sebagai polisi, Thaksin banting setir merambah dunia bisnis. Dia mendirikan perusahaan telekomunikasi sejak akhir 1980-an dan menjadikannya konglomerat dan salah satu orang terkaya di Negeri Gajah Putih. Setelah mencoba peruntungan di politik, Thaksin menang telak pada 2001 karena populer di kalangan masyarakat pinggiran dan pedesaan. Namun, politikus dan militer di Ibu Kota Bangkok melihat dia sebagai ancaman.

Thaksin dikudeta lima tahun kemudian dan didakwa dalam kasus korupsi. Namun, dia menyangkalnya. Dia malah memilih hidup dalam pengasingan di Dubai, Uni Emirat Arab. Pada 2011, adiknya yakni Yingluck Shinawatra berhasil menjadi perdana menteri. Namun, lima tahun kemudian dia juga mengalami nasib sama seperti sang kakak.

September lalu, Mahkamah Agung Thailand menjatuhkan vonis lima tahun penjara secara in absensia. Yingluck diputus bersalah karena diduga terlibat korupsi proyek subsidi beras. Namun, Yingluck kabur ke Dubai dan tinggal di rumah kakaknya beberapa hari sebelum divonis. Kabarnya dia kini mengajukan suaka politik ke Inggris.

Komisi Antikorupsi Thailand (NACC) juga membuka lagi penyelidikan kasus korupsi, gratifikasi, dan nepotisme Thaksin. Termasuk dugaan penyalahgunaan wewenang pada 2006. Yaitu saat dia memerintahkan Bank Ekspor-Impor Thailand memberikan pinjaman lunak kepada Myanmar demi kepentingan bisnisnya.

Ketua NACC, Watcharapol Prasanrajkit, menolak memberi target kapan pengusutan rampung. Dia cuma menjanjikan perkara itu bakal masuk persidangan secepatnya.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP