Anjing Peliharaan di Hong Kong Terinfeksi Corona, Kasus Pertama dari Manusia ke Hewan
Merdeka.com - Otoritas kesehatan Hong Kong kemarin memastikan, seekor anjing peliharaan pasien terinfeksi corona juga ikut tertular penyakit itu.
Para ahli menyebut peristiwa itu sebagai "penularan tahap ringan" dan kemungkinan kasus pertama yang dilaporkan untuk penularan dari manusia ke hewan.
Pemilik anjing adalah seorang perempuan berusia 60-an yang dikonfirmasi terinfeksi corona dan dirawat pada 25 Februari.
-
Virus apa yang ditemukan di peternakan bulu China? Tim menemukan 36 spesies virus baru dalam ilmu pengetahuan dan 39 spesies yang berisiko berpindah antar spesies, termasuk 11 spesies yang sebelumnya telah menginfeksi manusia.'Sangat menarik bahwa kita melihat keragaman zoonosis yang diketahui dan potensial ditemukan dan ditularkan di antara begitu banyak jenis hewan dan di wilayah geografis yang luas,' kata salah satu anggota tim peneliti, John Pettersson, seorang profesor di Universitas Uppsala, dalam sebuah pernyataan.
-
Dimana anjing berada? Terlihat dalam video, seeokor anjing duduk di sebuah kursi plastik dengan tenang. Sedihnya, di belakang kursinya terdapat peti mati. Diketahui, itu merupakan peti mati milik tuannya. Ia juga tampak selalu setia berada di sisi sang tuan.
-
Dimana anjing itu ditemukan? Saat menceritakan kepada Newsweek, dia mengenang, 'Saya bertemu anjing ini pada hari kedua, saat saya mendekati titik tertinggi di jalan setapak Punta Union pada ketinggian 4.750 meter sekitar 15.583 kaki di atas permukaan laut,' ungkap pendaki itu.
-
Apa itu zoonosis? Penyakit zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
-
Di mana anjing itu terlihat? Meskipun turis sering melakukan tur paralayang di sekitar monumen ini karena pendakian piramida dilarang, Lang mendapati pemandangan yang tak biasa di puncak piramida kuno tersebut. Mengutip NDTV, Kamis (17/10), Ia melihat seekor anjing sedang mengejar burung di puncak piramida.
-
Apa ciri khas hewan terinfeksi antraks? Ada beberapa ciri hewan yang terinfeksi antraks, antara lain: Hewan terlihat gelisah, Gusar karena depresi, Sesak napas, Terjadi pembengkakan, Demam mencapai 42 derajat celsius, Keluar darah berwarna kehitaman dan encer dari lubang-lubang tubuh.
Anjing itu diketahui tertular virus corona setelah bagian hidung dan mulutnya diperiksa. Hewan itu kini sudah dikarantina untuk diperiksa lebih lanjut oleh Departemen Konservasi Pertanian dan Perikanan Hong Kong.
Seorang ahli pernapasan mempertanyakan mengapa anjing itu dinyatakan terinfeksi corona tanpa tes darah untuk konfirmasi finalnya.
"Anjing itu sudah positif setelah diuji, jadi sekarang dikarantina oleh pihak departemen. Pengujian lebih lanjut akan dilakukan dan tidak akan diumumkan sampai hasilnya negatif," kata Menteri Kesehatan Sophia Chan Siu-chee dalam juma pers rutin soal wabah corona, seperti dilansir laman the Star, Kamis (5/3).
Profesor Vanessa Barrs dari Universitas City mengatakan dari pengalaman sebelumnya dengan SARS, kucing dan anjing tidak akan sakit atau menularkan virus ke manusia.
Dalam pernyataan berikutnya, pihak departemen mengatakan para ahli dari Universitas Hong Kong, Universitas City, dan Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan sudah dimintai konsultasi dan mereka semuanya sepakat anjing itu memiliki daya tular yang rendah dan besar kemungkinan ini adalah kasus penularan dari manusia ke hewan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaMulai dari toxoplasmosis, bartonellosis, salmonellosis, sampai demam Q.
Baca SelengkapnyaKucing memiliki risiko persebaran penyakit ke manusia yang perlu kita waspadai.
Baca SelengkapnyaDistemper termasuk penyakit infeksi yang mempengaruhi pernapasan hingga saraf.
Baca SelengkapnyaAnjing yang dinyatakan bebas observasi penyakit rabies oleh dinas berwenang dikategorikan sebagai anjing yang sehat.
Baca SelengkapnyaCara mencegah rabies adalah hal yang penting untuk diketahui semua orang.
Baca SelengkapnyaSejumlah penyakit zoonosis bisa mengancam kesehatan manusia dan disebabkan oleh hewan.
Baca SelengkapnyaBila sudah muncul gejala karena terlambat penanganannya, maka risiko yang terjadi adalah 100 persen meninggal.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengatakan, pasien antraks tak perlu dikarantina karena penyakit tersebut tidak menular kepada orang lain.
Baca SelengkapnyaPasar hewan peliharaan di Asia juga mengalami tren peningkatan yang lebih cepat dibandingkan negara-negara barat.
Baca SelengkapnyaSuntik mati atas persetujuan korban, pemilik dan warga sekitar perumahan Graha Padma, Kelurahan Jrakah, Semarang.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah menggegerkan warga negara bagian Kerala, India, dan menelan dua korban jiwa.
Baca Selengkapnya