'Apa hanya orang-orang kaya & anak-anak mereka yang boleh bermimpi?'
Merdeka.com - Demi menyuarakan protes atas pelecehan seksual yang semakin marak di India, sebanyak 13 pelajar di negara tersebut melakukan aksi mogok makan. Para pelajar di Distrik Rewari telah melakukan aksi tersebut selama enam hari.
Para siswi berusia sekitar 16 sampai 18 tahun itu mengatakan bahwa mereka sering dicemooh dengan kata-kata tak senonoh setiap kali mereka berangkat sekolah. Hal itu membuat mereka merasa tak nyaman terlebih mereka tahu tidak ada sanksi apapun diberikan pemerintah setempat kepada pelaku pelecehan.
"Hampir setiap hari, kami harus menghadapi mereka yang menggoda kami dengan kata-kata tak pantas," kata salah satu siswi berbama Nitin Srivastava, seperti dilansir dari BBC, Selasa (16/5).
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Kenapa pelajar berjuang? Mereka yang sebagian berusia masih sangat belia tak gentar menghadapi kolonial Belanda. Di tengah segala kesulitan, mereka tetap bersikukuh melakukan perlawanan terhadap kolonial pada Agresi Militer Belanda I dan II.
-
Kenapa ratusan pelajar itu ditangkap? 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Dimana lokasi penangkapan para pelajar? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
"Haruskah kami berhenti belajar? Haruskah kami berhenti bermimpi? Apa hanya orang-orang kaya dan anak-anak mereka yang boleh bermimpi? Pemerintah seharusnya melindungi kami" sambungnya.
Para siswi tersebut mengatakan akan terus melanjutkan aksi mogok makan sampai pemerintah setempat mengeluarkan peraturan tertulis bagi para pelaku pelecehan. Bahkan, para orangtua pelajar juga turut berpartisipasi dalam aksi ini.
Aksi yang mereka lakukan rupanya sedikit banyak telah mengundang perhatian pemerintah. Kini polisi setempat berjanji untuk menjamin keamanan para pelajar tersebut. Pemerintah pun menjanjikan akan menaikkan tingkat sekolah sehingga para siswi tidak perlu bolak balik ke sekolah.
Kendati demikian para siswi dan orangtua mengharapkan pemerintah tidak hanya menjanjikan jaminan keamanan saja melainkan merealisasikannya secepat mungkin untuk menghindari munculnya korban selanjutnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga desa di negara ini terkenal ldi media sosial karena ajarkan anak-anak jadi pencuri.
Baca SelengkapnyaKurikulumnya meliputi pencopetan, penjambretan di tempat ramai, menghindari polisi, dan menahan pukulan.
Baca SelengkapnyaKorban tidak bisa melawan dan terlihat hanya berusaha menutupi wajah dan kepalanya dengan tangan.
Baca SelengkapnyaHitarth pun pergi merantau ke pedalaman India di desa bernama Hyderabad. Dia sampai di sana Juli lalu dan tidak memiliki kenalan serta tempat tinggal.
Baca SelengkapnyaAksi penyekapan dan pemerkosaan secara bergiliran selama tiga hari oleh 10 pelaku terhadap siswi SMP di Lampung Utara, Lampung, NA (15), sudah terencana.
Baca SelengkapnyaSiswa SMA Binus School Simprug berinisial RE (16) korban perundungan teman-teman mengaku sering mendapatkan perundungan dari teman-temannya.
Baca SelengkapnyaAksi mogok besar-besar ini mengakibatkan rumah sakit dan klinik-klinik di seluruh India mengalami kesulitan melayani pasien.
Baca SelengkapnyaKorban lebih dulu dicekoki miras dengan alasan agar proses mentato tidak sakit.
Baca SelengkapnyaSebanyak 899 kampus di 35 propinsi dengan melibatkan sebanyak 14.000 mahasiswa melakukan pergerakan tersebut.
Baca SelengkapnyaDua mahasiswa terluka dalam serangan ini dan kini sedang dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan SMA Binus School Simprug, RE (16) akhirnya mengungkapkan awal mula dirinya dibully.
Baca SelengkapnyaSejumlah remaja terekam sedang mengolok-olok penderitaan anak Palestina
Baca Selengkapnya