Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aplikasi WeChat Asal China Sensor Konten Soal Virus Corona & Kritikan ke Presiden

Aplikasi WeChat Asal China Sensor Konten Soal Virus Corona & Kritikan ke Presiden WhatsApp - WeChat. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Aplikasi pesan paling populer di China, WeChat menyensor kata kunci atau konten yang berkaitan dengan wabah virus corona sejak 1 Januari, ungkap sebuah laporan.

Grup penelitian berbasis di Toronto, Citizen Lab menemukan WeChat memblokir kombinasi kata kunci dan kritik terhadap Presiden China, Xi Jinping. Laporan tersebut juga menemukan WeChat, yang dimiliki perusahaan China, Tencent, memblokir kata-kata yang berkaitan dengan virus corona saat wabah ini meluas.

Selama bertahun-tahun China menyensor apa yang dibaca dan ditulis warganya di dunia maya.

Dikutip dari BBC, Rabu (4/3), laporan ini menyebutkan China mulai menyensor diskusi sejak berminggu-minggu sebelum pemerintah mengakui adanya wabah berbahaya ini. Pada 31 Desember 2019, China pertama kali memperingatkan kepada WHO terkait wabah yang pertama kali muncul di kota Wuhan, Provinsi Hubei itu.

Namun awalnya pihak berwenang menyembunyikan informasi itu dari publik - tak melaporkan jumlah orang yang terinfeksi, meremehkan risiko, dan gagal memberikan informasi tepat waktu yang bisa menyelamatkan nyawa.

Pada 20 Januari, Presiden Xi Jinping secara terbuka mengumumkan masalah virus ini. Tidak jelas apakah platform media sosial memblokir kombinasi kata kunci ini berdasarkan arahan pemerintah - atau apakah itu dilakukan atas keinginan sendiri.

Namun, laporan itu menunjukkan bahwa kemungkinan perusahaan tersebut menyensor untuk menghindari teguran resmi pemerintah. Pihak berwenang telah mengkonfirmasi lebih dari 92.000 kasus virus corona di seluruh dunia - di mana lebih dari 80.000 ada di China.

Laporan ini dirilis Citizen Lab Universitas Toronto pada Selasa, dan disebutkan tak hanya WeChat yang memberlakukan penyensoran tapi juga situs streaming YY. YY ditemukan telah menambahkan 45 kata kunci yang masuk ke dalam daftar hitam sejak 31 Desember. Pencarian yang mengacu ke soal virus ini tak bisa teridentifikasi.

Kata kunci yang disensor termasuk "pneumonia Wuhan tak diketahui" dan "wabah SARS di Wuhan".

WeChat ditemukan menyensor 131 kata kunci kombinasi antara 1-31 Januari. Ketika wabah terus berlanjut, WeChat menyensor 384 kata kunci antara 1-15 Februari.

Ini termasuk kata kunci yang berkaitan dengan pemimpin China, termasuk Presiden Xi Jinping, dan terkait referensi kebijakan pemerintah dalam mengatasi epidemi ini, dan tanggapan atas wabah di Hong Kong, Taiwan, dan Macau.

Referensi terkait Dr Li Wenliang juga disensor dalam 19 kombinasi kata kunci. Li Wenliang adalah satu dari sekelompok dokter di Wuhan yang pertama kali memperingatkan soal wabah ini pada akhir Desember.

Dia kemudian diperingatkan polisi agar berhenti menyampaikan komentar palsu. Li terinfeksi dan meninggal akibat virus ini pada usia 33 tahun.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP