Arkeolog Temukan Fosil Badak Berbulu Berusia 32.400 Tahun Terkubur di Lapisan Es, di Punggungnya Ada Punuk
Terawetkan dalam lapisan es selama ribuan tahun, makhluk purba ini telah memberikan wawasan berharga tentang spesies yang telah punah.
Belum lama ini arkeolog menemukan fosil beku milik badak berbulu yang terawat dengan baik di dekat Sungai Tirekhtyakh, Republik Sakha, Rusia yang diperkirakan berusia 32.400 tahun.
Dilansir Interesting Engineering, sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Gennady Boeskorov dari Institut Geologi Berlian dan Logam Mulia, Cabang Siberia dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, menganalisis sisa-sisa bangkai beku itu.
-
Kapan fosil badak purba ditemukan? Peneliti di China menemukan fosil badak yang berusia sekitar 14 juta tahun.
-
Fosil badak purba ditemukan dimana? Fosil ini, secara ilmiah dinamakan Prosantorhinus yei sp. nov., ditemukan di Wilayah Otonom Hui Ningxia.
-
Bagaimana fosil badak ini membantu ilmuwan? Fosil ini menjadi bagian kunci yang akan membantu ilmuwan memahami sejarah biologis dan geografis megafauna selama zaman Miocene.
-
Fosil hewan purba apa yang ditemukan? Fosil tersebut diperkirakan sebagai spesies dari kelas cestoda, juga dikenal sebagai cacing pita.
-
Di mana fosil hewan purba itu ditemukan? Sebuah penemuan baru dari nenek moyang plesiosaurus bernama Chusaurus xiangensis telah ditemukan di Fauna Nanzhang-Yuan'an di Provinsi Hubei, China.
-
Dimana fosil dinosaurus berbulu ditemukan? Ilmu pengetahuan semakin banyak belajar tentang keluwesan bentuk pada dinosaurus dengan setiap penemuan besar di China, Amerika, Antartika, dan tempat lainnya. Termasuk, soal bulunya.
Mereka menamai temuan ini dengan nama “badak Abysky”, bangkai beku ini dipenuhi dengan jaringan lunak, kulit, dan bulu badak ditemukan utuh di lapisan tanah beku yang sangat dingin.
Dalam sebuah studi terbaru, salah satu temuan yang menarik adalah usia badak yang ditemukan ini ternyata masih muda. Bulunya yang pendek dan berwarna terang menunjukkan badak itu masih muda saat mati, sekitar usia 4,5 tahun.
Keanehan anatomi
“Dalam studi ini kami mendeskripsikan bangkai beku yang baru ditemukan ini sebagai seekor badak berbulu muda berusia 4–4,5 tahun) yang berasal dari Zaman Neopleistosen Akhir,” tulis para peneliti dalam makalah studi tersebut.
Selain usia badak yang relatif muda, para peneliti menyebutkan temuan yang tidak kalah mengejutkan yaitu adanya punuk lemak di punggung badak.
Kehadiran timbunan lemak ini belum pernah terlihat pada badak berbulu lainnya. Timbunan lemak ini serupa pada mamut berbulu yang kemungkinan menunjukan adanya kesamaan fungsi, seperti tempat penyimpanan energi.
Analisis terhadap bulu badak juga mengungkapkan adanya kehidupan lain seperti kutu air atau krustasea parasit kecil yang telah punah di daerah tersebut.
“Banyak sisa krustasea mikroskopis ditemukan di bulu badak tersebut, yang termasuk dalam genus Moina, yang saat ini tidak ada di wilayah itu,” imbuh para peneliti.
Dengan meningkatnya suhu, semakin banyak makhluk purba ini yang terungkap akibat mencairnya lapisan tanah beku.
Sayangnya, begitu sisa-sisanya terpapar unsur-unsur alam, spesimen yang rapuh ini akan cepat rusak.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti