AS Mulai Tarik Pasukan dari Perbatasan Turki di Suriah

Merdeka.com - Oposisi dari rezim Suriah, Pasukan Demokratik Suriah (SDF), mengatakan Amerika Serikat hari ini mulai menarik pasukannya dari perbatasan Turki di sebelah timur Suriah.
Dalam pernyataannya, Juru bicara Gedung Putih Stephanie Grisham mengatakan pasukan AS "tidak akan mendukung atau terlibat dalam operasi militer Turki di kawasan itu."
Namun belum diketahui apakah itu berarti AS akan menarik penuh 1000 pasukannya dari sebelah utara Suriah.
"Turki akan segera menggelar operasi yang sejak lama direncanakan di sebelah utara Suriah," kata pernyataan Gedung Putih, seperti dilansir laman Aljazeera, Senin (7/10).
Pejabat AS mengatakan kepada kantor berita Reuters, pasukan AS sudah dievakuasi dari dua pos pengamatan di Tel Abyad dan Ras al Ain di sebelah timur laut Suriah di sepanjang perbatasan Turki. Sementara itu tentara AS lainnya saat ini masih berada di posisinya.
Penarikan pasukan ini menjadi perubahan drastis dari kebijakan AS dan dengan demikian meninggalkan sekutu mereka (SDF) yang selama sudah membantu memerangi ISIS. SDF sebagian besar terdiri dari milisi Kurdi di Suriah.
Turki selama ini menganggap milisi Kurdi di Suriah adalah perpanjangan tangan dari gerilyawan Kurdi yang merupakan musuh Turki. Ankara menyebut mereka adalah teroris.
AS Tidak Akan Terlibat Sama Sekali
Turki sebelumnya mengancam akan melancarkan operasi militer terhadap milisi Kurdi-Suriah dengan alasan demi menciptakan "zona aman" di sebelah utara Suriah.
"Pasukan Amerika tidak memenuhi komitmen mereka dan menarik mundur pasukan dari perbatasan dan Turki sekarang bersiap melancarkan operasi militer di sebelah utara dan timur Suriah," kata pernyataan SDF.
Milisi Kurdi mengatakan operasi militer Turki di kawasan itu bisa membangkitkan lagi kelompok militan ISIS yang sebelumnya mereka perangi.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan sejawatnya, Presiden Donald Trump tadi malam meyakinkannya soal penarikan mundur pasukan AS. Gedung Putih sebelumnya melaporkan pembicaraan telepon antara kedua pemimpin negara menyatakan AS tidak akan terlibat sama sekali dalam operasi militer Turki di kawasan itu.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan negaranya akan mengamankan perbatasan Suriah dari militan dan memastikan keamanan Suriah.
"Sejak awal krisis Suriah, kami mendukung kedaulatan wilayah Suriah dan akan terus melakukannya sejak sekarang. Kami akan membantu keamanan dan stabilitas di Suriah," kata dia dalam kicauan di media sosial Twitter.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya