Australia tutup kamp penahanan untuk para pencari suaka
Merdeka.com - Pemerintah Australia mengumumkan penutupan kamp penahanan imigrasi di Pulau Christmas yang terpencil. Kamp penahanan itu dikenal dengan kekejamannya, karena diduga seringkali terjadi kerusuhan, kematian tanpa sebab, dan juga pemerkosaan sejak dibuka 2008 lalu.
"Kamp tahanan itu kini telah ditutup dengan 30 tahanan tersisa. Tahanan yang tersisa dipindahkan ke penjara lain akhir pekan lalu," kata juru bicara Menteri Imigrasi David Coleman kepada AFP, yang dilansir dari Channel News Asia, Jumat (5/10).
Penutupan ini dinilai sebagai suatu pencapaian oleh pemerintah karena akhirnya perdagangan dan penyelundupan pencari suaka juga bisa dihentikan. Selain itu, pemerintah juga berhasil menahan lonjakan angka para pencari suaka yang masuk ke Australia dengan perahu.
-
Kenapa korban disekap dan diperkosa? Setiap informasi dan dugaan terkait keberadaan pelaku, petugas langsung meluncur.'Kami masih terus melakukan pengejaran terhadap keempat pelaku yang belum tertangkap,' kata Umi.
-
Apa yang dialami para tahanan wanita di Kamp Plantungan? Selain dibatasi dalam beraktivitas, para tapol juga merasakan tekanan berupa kekerasan, baik kekerasan fisik maupun mental. Sejumlah tahanan politik perempuan di Plantungan pernah mengalami pelecehan seksual, yang menyebabkan trauma bagi mereka.
-
Dimana penjara ditemukan? Arkeolog mengumumkan penemuan penjara dalam toko roti di reruntuhan kota kuno Pompeii di Italia.
-
Siapa yang disekap dan diperkosa? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Kapan korban pertama kali disekap? Selama lima bulan, sejak Mei-September 2022, korban disekap dan disetubuhi pelaku berinisial JM itu.
-
Dimana kejadian penjarahan terjadi? Dalam tayangan yang beredar, warga berbondong-bondong mendatangi lokasi kecelakaan dengan membawa kresek dan karung untuk membawa pulang susu kaleng yang berserakan di jalan raya.
"Pada puncaknya tepatnya Juli 2013 lalu, ada lebih dari 10.000 orang yang ditahan di tahanan imigrasi ini, termasuk 2.000 anak-anak," ungkap Coleman.
"Pemerintah kemudian mencegat perahu-perahu yang berdatangan, menghentikan orang-orang jahat yang melakukan penyelundupan dan menyingkirkan anak-anak itu dari tahanan," tambahnya.
Sebelumnya PBB dan kelompok-kelompok HAM mengecam adanya kamp penahanan ini. Sebab banyak cerita menyedihkan di balik keberadaannya. Bisa dilihat dari buruknya situasi di tempat itu, banyaknya kasus pelecehan dan bunuh diri, hingga rasa keputusasaan dari para pencari suaka karena tertahan di sana selama bertahun-tahun.
(mdk/ias)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para tahanan politik perempuan yang diduga terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 ditahan di Kamp Plantungan.
Baca SelengkapnyaPada masa penjajahan Jepang, warga sipil Eropa yang tinggal di Hindia Belanda harus menjalani kehidupan yang sengsara.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaTahun 1980an, preman merajalela. Aparat Orde Baru punya satu penyelesaian: Penembak Misterius
Baca SelengkapnyaSd Teiman adalah penjara mematikan Israel yang telah menyiksa ribuan tahanan Gaza secara tidak manusiawi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa kelam ini cukup memberikan luka mendalam bagi masyarakat Aceh yang dilakukan oleh aparat TNI di era konflik Aceh.
Baca SelengkapnyaPAN (28) salah satu pelaku mengatakan, dia kesal dengan perbuatan AR yang tega mencabuli anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaRatusan Warga Gaza yang Ditangkap Israel Tewas karena Penyiksaan
Baca SelengkapnyaLaporan Mengerikan dari Penjara Israel, Tahanan Palestina Dianiaya dan Disiksa Secara Seksual, Penderitaan Tiada Akhir
Baca SelengkapnyaPenyebab kebakaran di lembaga pemasyarakatan Santiago Vazquez itu belum diketahui.
Baca SelengkapnyaSaat ditanya kapan proses penutupan resmi lokalisasi itu dilakukan, Satpol PP Denpasar akan mencari bukti-bukti kuat.
Baca Selengkapnya"Dipastikan hingga saat ini, tidak ada informasi korban WNI dalam serangan itu,” tutur Judha
Baca Selengkapnya