Badai picu longsor dan banjir di Filipina, 90 tewas

Merdeka.com - Badai tropis menerjang wilayah selatan Pulau Mindanao memicu banjir dan tanah longsor. Kabarnya, akibat bencana alam itu merenggut nyawa 90 orang di berbagai lokasi, sementara lusinan orang lain dinyatakan hilang.
Dilansir dari laman Reuters, Sabtu (23/12), badai itu mulai berkonsolidasi di Laut Sulu sejak Jumat kemarin, dengan kecepatan angin mencapai 80 kilometer per jam, dan bergerak ke arah barat.
Cuaca buruk itu memicu banjir dan longsor di sejumlah wilayah. Sekitar 39 orang dikabarkan tewas di Tubod, Kota El Salvador dan Munai, Provinsi Lanao del Norte.
Menurut polisi, di Kota Sibuco tercatat 30 orang tewas, dan enam orang meninggal di Kota Salug, Provinsi Zamboanga del Norte.
Insiden longsor juga menelan tiga korban jiwa di Provinsi Bukidnon. Sedangkan di Provinsi Lanao del Sur dikabarkan tujuh orang tewas tenggelam saat banjir.
"Kami masih mencari korban longsor di kawasan pedesaan yang terkubur, dan terus mencatat jumlah korban," kata pejabat di Kota Tubod, Ryan Cabus.
Ryan mengatakan jaringan listrik dan komunikasi putus di wilayah terdampak. Petugas penyelamat dibantu polisi, tentara, dan relawan dikerahkan buat mencari korban, mengangkut puing-puing, dan mengembalikan jaringan listrik dan komunikasi.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya