Bendera ISIS dilelang di Australia

Merdeka.com - Para pemimpin muslim di Sydney, Australia, membela pelelangan bendera terkait Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilakukan mereka. Ini kata media lokal kemarin. Aksi itu juga terekam dalam rekaman video.
Video itu menunjukkan bendera hitam dan putih yang dikatakan berhubungan dengan kelompok militan ISIS dilelang di depan keluarga dan anak-anak muda di Masjid Markaz Imam Ahmad (MIQ) di Liverpool, Sydney, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Senin (8/9), mengutip laporan surat kabar asal Australia the Daily Telegraph kemarin.
Bendera itu dilelang dengan harga lebih dari Rp 23 juta.
Dalam sebuah artikel editorial, koran the Daily Telegraph menggambarkan pelelangan bendera ISIS itu sebagai "kenyataan sangat mengkhawatirkan".
Namun, the Daily Telegraph mengutip juru bicara Masjid Markaz Imam Ahmad (MIA) Mohamed Rima mengatakan tidak ada suatu hal yang salah dengan lelang publik itu.
"Itu dilakukan untuk menggalang dana buat membeli gedung yang kita tempati," kata Rima.
Rima mengatakan ISIS telah membajak bentuk bendera itu, yang dia katakan benar-benar simbol Islam sudah berusia berabad-abad.
"Bendera ini telah ada selama lebih dari 1.000 tahun, jauh sebelum organisasi-organisasi teroris menyalahgunakannya untuk tujuan politiknya sendiri," jelas dia.
Masjid Markaz Imam Ahmad (MIA), mengomentari pelelangan bendera itu dalam sebuah pernyataan, mengatakan bendera tersebut merupakan simbol penting dalam Islam yang berisi pilar pertama dari syahadat kaum muslim yang menyatakan "Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul-Nya".
Rima mengatakan uang yang diperoleh dari acara penggalangan itu semata-mata untuk pembangunan masjid dan tidak ada tujuan lain.
Menanggapi laporan pelelangan bendera itu, Gubernur New South Wales Mike Baird mengatakan bendera ISIS bisa saja dilarang.
Berikut rekaman pelelangan bendera ISIS di Australia:
(mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya