Bendera Suriah berkibar di kota yang jadi awal pemicu konflik selama tujuh tahun

Merdeka.com - Pasukan militer Suriah mengatakan mereka sudah mengambil alih Kota Daraa dari tangan pemberontak yang pernah menjadi pemicu awal tempat lahirnya konflik selama tujuh tahun.

Media pemerintah mengatakan pasukan Suriah memasuki Daraa kemarin.

Berdasarkan kesepakatan yang dicapai kemarin dengan kelompok pemberontak, pasukan Suriah mengatakan 'teroris akan menyerahkan senjata berat dan sedang milik mereka. Dan mereka yang sepakat dengan perjanjian akan diizinkan tinggal di kota itu.

"Mereka yang menolak rekonsiliasi akan dievakuasi," kata stasiun televisi pemerintah SANA, seperti dilansir laman CNN, Jumat (13/7).

Saksi mengatakan kendaraan pasukan pemerintah ditemani polisi militer Rusia memasuki Daraa kemarin dan mereka mengibarkan bendera di kawasan yang sebelumnya dikuasai pemberontak. Pengibaran bendera itu menandakan kemenangan Presiden Basyar al-Assad atas konflik yang sudah berlangsung selama tujuh tahun.

Alat berat pengerek dari pemerintah kota Daraa menaikkan bendera itu di sebuah tiang dekat masjid tempat unjuk rasa besar-besaran berlangsung pada Maret 2011 yang memicu konflik Suriah.

Bagi rakyat Suriah, perang dimulai di Kota Daraa yang berbatasan dengan Yordania. Pada Maret 2011 sekitar 15 remaja ditangkap karena menulis grafiti di sebuah dinding bangunan sekolah.

Kejatuhan Presiden Husni Mubarak di Mesir dan Ben Ali di Tunisia, membuat seseorang menulis di tembok sekolah itu: "Kini giliranmu, doktor," merujuk pada Assad.

Aparat keamanan tidak menemukan siapa penulis grafiti itu. Para remaja itu kemudian ditangkap dan dilaporkan dipukuli dan disiksa.

Peristiwa itu memicu unjuk rasa besar dan menjadi awal dari pemberontakan kelompok oposisi.