Blogger utusan Uni Eropa berkesempatan lihat progres pembangunan di Indonesia

Merdeka.com - Uni Eropa meluncurkan program Face2Hearts yang memiliki misi kemanusiaan di empat kawasan, yakni Asia (mencakup Indonesia), Amerika Latin, Afrika Barat dan Tengah, serta Afrika Timur dan Selatan. Lima delegasi dikirim berstatus aktivis sosial-kemanusiaan merangkap blogger.
Aktivis itu diberangkatkan untuk memantau dan menyaksikan langsung perkembangan program pembangunan bidang sosial-manusia yang didanai oleh Uni Eropa.
Blogger yang tergabung dalam proyek ini, Lauren Chan mengatakan sudah mengunjungi sejumlah tempat di Indonesia, "Saya sudah pergi ke Jakarta, Yogyakarta, dan Flores guna menyaksikan secara langsung bagaimana perkembangan program pembangunan Uni Eropa di bidang sosial-manusia," kata Lauren Kana Chan membagikan pengalamannya selama berkeliling Tanah Air selama tiga pekan terakhir (27/3).
Fokus Lauren terkhusus pada isu pendidikan, pariwisata, pemenuhan dan ketercukupan hak bagi penyandang disabilitas, serta penanganan terhadap korban penyiksaan Peristiwa 1965.
Di Flores misalnya, perempuan berdarah China-Jepang itu melihat perkembangan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal (seperti Suku Manggarai) serta upaya mereka menjadikan komunitas tempat tinggal menjadi sebuah destinasi eco-tourism yang potensial.
Di Yogyakarta, Lauren berkesempatan untuk melihat bagaimana kota tersebut memajukan ketercakupan dan pemenuhan hak bagi individu penyandang disabilitas atau yang berkebutuhan khusus. Sebuah pencapaian berkat program yang didanai oleh Uni Eropa dan diimplementasikan oleh Christoffel Blindenmission Deutschland dan Handicap International di kota pendidikan itu.
Terakhir, Lauren sempat menemui dan bercengkerama dengan berbagai korban penyiksaan peristiwa kejahatan HAM masa lampau, salah satunya seperti korban persekusi Peristiwa 1965.
Pemberdayaan terhadap korban persekusi Peristiwa 1965 dan korban peristiwa pelanggaran HAM di masa lalu merupakan salah satu program yang turut didanai oleh Uni Eropa dan diimplementasikan oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindakan Kekerasan (KontraS).
Lauren juga berharap, program-program Uni Eropa lain dapat terus berjalan secara berkesinambungan di Tanah Air. Ia juga berharap agar Pemerintah Indonesia dan daerah semakin meningkatkan partisipasinya dalam program semacam itu di masa depan.
Sebelum ke Indonesia, Lauren telah menyambangi Laos, Kamboja, dan Fiji. Destinasi selanjutnya yang akan disasar oleh blogger itu antara lain; Bangladesh, Nepal, dan Uzbekistan.
Selepas melaksanakan misi tersebut, para blogger akan mempresentasikan hasil perjalanan mereka di hadapan pakar dan politisi bidang pengembangan manusia dalam European Development Days Uni Eropa yang akan digelar pada 5 - 6 Juni 2018 di Brussels, Belgia.
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend menyatakan bahwa program-program UE untuk pengembangan sosial-manusia di merupakan bentuk komitmen dan hubungan positif antara kedua belah pihak.
"Uni Eropa telah melakukan beragam dukungan yang signifikan bagi perkembangan di Indonesia saat ini, mulai dari bidang pendidikan, lingkungan, good-governance, pengembangan lembaga pemerintahan dan swadaya masyarakat, serta pemberdayaan masyarakat di daerah tertinggal," ujar Dubes Uni Eropa itu.
Reporter:Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya