Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BPJS Ketenagakerjaan buat program khusus TKI, ada manfaat beasiswa bagi anak pekerja

BPJS Ketenagakerjaan buat program khusus TKI, ada manfaat beasiswa bagi anak pekerja Pelatihan TKI. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - BPJS Ketenagakerjaan kini memiliki program khusus yang ditujukan bagi para pekerja Indonesia di luar negeri. Ini merupakan amanah untuk memberikan perlindungan bagi warganya.

Direktur Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kawasan Asia, Agus Susanto mengatakan untuk program khusus ini nantinya akan mengacu pada Peraturan Menteri Nomor 7 Tahun 2017, yakni ada perbedaan jumlah iuran sebesar Rp 370 ribu untuk masa perlindungan selama 31 bulan.

Masa perlindungan itu dibagi menjadi tiga, sebelum penempatan kemudian di negara penempatan dan sesudah mereka kembali ke Indonesia. Perlindungan ini wajib bagi TKI yang akan berangkat. Untuk mengurus dokumen pihaknya sudah bekerja sama dengan sejumlah pihak agar TKI yang akan berangkat bekerja di luar negeri sudah terjamin.

Salah satu yang membedakan dari program ini adalah beasiswa yang akan diberikan kepada anak dari TKI yang meninggal dalam kecelakaan kerja. "Tujuan orangtua mereka bekerja untuk memberikan penghidupan yang baik bagi masa depan anaknya. Kita tidak tahu musibah kapan terjadi. Ini adalah salah satu manfaat yang nantinya akan diberikan BPJS Ketenagakerjaan kepada anak TKI yang orangtuanya meninggal," ujar Agus saat ditemui di Miri.

Untuk mempermudah jangkauan TKI yang tinggal jauh dari Indonesia, pihak BPJS Ketenagakerjaan telah meluncurkan sebuah aplikasi berbasis android, yang dikhususkan bagi TKI yang ingin melakukan pendaftaran secara mandiri di manapun. Namun sistem ini memiliki kelemahan, yakni tidak bisa menjangkau TKI yang bekerja di pedalaman, seperti perkebunan sawit.

"Setelah kami melihat kondisi real para TKI yang ada di Sarawak. Nampaknya karakteristiknya berbeda, kondisi lapangannya berbeda. Kita lihat para TKI yang bekerja di ladang–ladang jauh dari pemukiman, jauh dari sinyal handphone. Berarti aplikasi kami tidak applicable di sini sehingga perlu penanganan khusus, kita sudah berbicara dengan pihak KBRI. Kemungkinan kita akan menunjuk wakil kita untuk hadir di daerah–daerah yang masih blank spot ini," kata dia. (mdk/frh)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP