Buat kesekian kalinya Hamas ingin berdamai dengan Fatah
Merdeka.com - Organisasi Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengendalikan Jalur Gaza, Palestina, buat kesekian kalinya menyatakan membuka pintu dialog buat berdamai dengan lembaga seterunya, Fatah. Kabar itu disampaikan setelah pekan lalu petinggi Hamas bertemu dengan agen intelijen Mesir di Ibu Kota Kairo.
Dilansir dari laman Al Jazeera, Selasa (12/9), konon Hamas menyatakan bersedia membahas langkah rekonsiliasi tanpa syarat dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas. Pertemuan petinggi Hamas dengan intelijen Mesir itu dihadiri oleh san pucuk pimpinan, Ismail Haniya, dan Perdana Menteri Gaza, Yahya al-Sinwar. Saat itu mereka juga meminta Mesir membuka blokade dilakukan selama satu dekade terakhir di perbatasan.
Hamas sebelumnya sudah meminta Abbas menghentikan segala kebijakan menyulitkan kehidupan di Jalur Gaza, seperti pemangkasan pasokan listrik dan memotong gaji 10 ribu pegawai negeri di Gaza yang pro Hamas. Abbas melakukan itu buat mendesak Hamas membubarkan dualisme pemerintahan di Gaza. Senin kemarin, Hamas menyatakan sudah bersiap mengakhiri pemerintahan di Gaza.
-
Mengapa Hamas terbentuk di Palestina? Pada saat itu tujuan Hamas adalah untuk melawan Jihad Islam Palestina (PIJ), organisasi lain yang komitmennya melawan Israel dengan kekerasan mengancam akan menarik dukungan Palestina dari Ikhwanul Muslimin.
-
Bagaimana konflik Israel dan Palestina dimulai? Konflik yang bermula sejak tahun 1947 ini bahkan masih sering memanas.
-
Kapan Hamas berdiri di Palestina? Hamas didirikan pada tahun 1987 saat Intifada Pertama (pemberontakan Palestina melawan pemerintahan Israel).
-
Apa itu Hamas? Hamas merupakan sebuah organisasi yang kerap menjadi perhatian dalam konflik antara Israel dan Palestina. Gerakan yang berlandaskan nasionalisme dan agama ini memadukan dakwah Islam dengan metode perjuangan bersenjata.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Israel dan Palestina? Pada akhir perang pada Juli 1949, Israel menguasai lebih dari dua pertiga bekas Mandat Inggris, sementara Yordania menguasai Tepi Barat dan Mesir menguasai Jalur Gaza.
-
Apa masalah utama antara Israel dan Palestina? Konflik Palestina dan Israel, hingga kini masih menjadi isu kemanusiaan yang belum berakhir.
Intelijen Mesir juga dikabarkan sudah mengontak petinggi senior Fatah, Azzam al-Ahmad, buat meyakinkan kalau Hamas memang benar-benar ingin melakukan rekonsiliasi. Fatah berjanji bakal mengirim Ahmad ke Kairo dalam waktu dekat.
Kedua organisasi perlawanan Palestina yang mendirikan partai politik itu pecah kongsi sejak musim panas 2007. Hamas yang ikut dalam pemilihan umum beberapa bulan sebelumnya mengambil alih Gaza setelah perseteruan di antara mereka. Sejumlah usaha rekonsiliasi pernah dijalani, tetapi selalu gagal. Pun rencana kali ini masih menimbulkan tanda tanya di antara rakyat Palestina apakah kedua organisasi itu bakal bersatu atau malah semakin bermusuhan. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hamas dan Fatah Akhirnya Rekonsiliasi di Beijing, Sepakat Akan Bentuk Pemerintahan di Gaza Usai Perang
Baca SelengkapnyaJika kesepakatan tercapai, maka sayap militer Hamas akan dibubarkan.
Baca SelengkapnyaBerikut reaksi Israel saat tahu Hamas-Fatah berdamai demi Palestina bersatu.
Baca SelengkapnyaPerundingan gencatan senjata berlangsung di Kairo, Mesir. Namun tidak dihadiri perwakilan Israel.
Baca SelengkapnyaHamas dan Jihad Islam Tolak Usulan Mesir Soal Gaza Demi Imbalan Gencatan Senjata Permanen
Baca SelengkapnyaMenurut sejarah, pada tahun 1956, Israel sudah pernah menyatakan niatnya untuk “memberantas” militan Palestina di Jalur Gaza itu.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, militer Israel mengumumkan kematian dua tentaranya, termasuk seorang perwira dari Brigade Givati.
Baca SelengkapnyaApa itu Hamas di Palestina? ini sejarah dan para pemimpinnya.
Baca SelengkapnyaKomunikasi PM Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim dengan Ketua Hubungan Internasional Hamas, Basem Naim mengungkap soal rencana gencatan senjata Hamas dan Israel.
Baca SelengkapnyaPengamat mengatakan, pasukan penjajah Israel bakal mundur jauh lebih cepat karena tidak bisa kalahkan Hamas.
Baca SelengkapnyaSaling serang antara Israel dengan Hamas sungguh sangat mengkhawatirkan dan mengancam keamanan
Baca SelengkapnyaMiliter Israel Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dikalahkan, Alasannya Bukan Soal Kemampuan Perang
Baca Selengkapnya